Kalianda, Newslampung – Kedatangan bus rombongan pembawa santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah Temboro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dengan tujuan Riau dan Lampung, tidak menjalani pemeriksaaan kesehatan oleh Pelayanan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang, Perwakilan Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Senin (13/04).
Kepala KKP Kelas II Panjang R. Marjunet mengaku tidak mengetahui akan adanya pemulangan para santri yang akan melalui penyeberangan Pelabuhan Merak, Banten ke Bakauheni, Lampung Selatan.
“Setahu saya, pemulangan para santri sudah pekan lalu. Saya belum dapat info kalau ada lagi. Kalau ada, biasanya staf saya di Bakauheni lapor ke saya. Tapi seharian ini tidak ada laporan kedatangan para santri,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan di Pelabuhan ASDP Cabang Bakauheni, petugas KKP sangat jarang sekali untuk melakukan pengecekan kesehatan terhadap pengguna jasa penyeberangan yang akan menyeberang ke Pulau Jawa dan sebaliknya, dari Jawa ke Sumatera.
Informasi yang diterima media ini mengatakan pada Senin (13/04), sekira pukul 09.00 s.d 10.30 WIB bertempat di Rumah Makan Indah Raso Taniran, Desa Gayam Kecamatan Penengahan telah dilaksanakan kegiatan monitoring pemulangan mudik 542 santri (105 santri Laki dan 437 santri Perempuan) tujuan Propinsi Lampung dan Riau, dengan menggunakan 10 Bus Pariwisata.
Sedangkan untuk masing-masing santri yang di izinkan pulang kampung, harus memiliki surat keterangan kesehatan dari pemerintah Kabupaten Magetan, yang di keluarkan oleh Puskesmas Taji Pukul 09. 00 WIB.
para santri dilakukan pemeriksaan oleh tim gugus depan Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 446 untuk Propinsi Lampung, Santri Putri 360 orang, Santri Putra 86 orang, dan untuk santri wilayah Lampung Selatan dilakukan pendataan sebanyak 67 santri Laki dan perempuan. (sof)