Upaya Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Lamsel Gandeng UBL Perkenalkan Aplikasi SiBangKodir

207

KALIANDA – Sebagai salah satu upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem dengan akurasi penerimaan bantuan sosial, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lampung Selatan perkenalkan aplikasi ‘SiBangKodir’ kepada seluruh operator pemerintahan desa dan kelurahan se-Kabupaten Lampung Selatan. Untuk diketahui, aplikasi ini merupakan inovasi hasil karya anak daerah dari Universitas Bandar Lampung (UBL).

Alhasil, setidaknya sebanyak 256 operator desa dan 4 kelurahan se-Kabupaten Lampung Selatan mendapat Training Of Trainer (TOT) aplikasi SiBangKodir atau aplikasi Cek Bantuan Bantuan Langsung Kemiskinan Secara Online dan Pemuktahiran Data Mandiri. Kegiatan ini dilakukan secara maraton dan bertahap sesuai dengan lokasi wilayah kecamatan.

Kepala Bappeda Kabupaten Lamsel, Aryan Saruhian didampingi Kabid Sosial dan Pemerintahan Bappeda Lamsel, Andi Nurizal menjelaskan, pengenaan aplikasi ini merupakan upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem berupa ketepatan sasaran masyarakat miskin sebagai penerima manfaat.

Dengan penggunaan aplikasi Sibangkodir ini, terus Andi, pemerintah desa dapat mengecek bantuan langsung kemiskinan secara online dan pemuktahiran data mandiri. Bahkan aparatur desa juga dapat melakukan pengecekan bantuan apa saja yang sudah diterima oleh masyarakat.

“Salah satu faktor terpenting yang dapat mempengaruhi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim adalah ketepatan sasaran masyarakat miskin sebagai penerima manfaat. Nah, lewat aplikasi Sibangkodir ini kita bisa mengecek bantuan langsung kemiskinan secara online dan pemuktahiran data mandiri. Pemerintah desa juga dapat melakukan cek bantuan apa saja yang sudah diterima oleh masyarakat. Menjadikan data P3KE sebagai basis data penerima bansos BLT DD. Termasuk melakukan verifikasi dan pemuktahiran data secara mandiri terhadap masyarakat,” jelas Andi Nurizal, Rabu 22 November 2023.

Andi mengatakan, kegiatan pelatihan ini sebagai upaya mencapai target angka kemiskinan ekstrem 0 persen di tahun 2024. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melakukan kerja sama dengan mengandeng Universitas Bandar Lampung (UBL) dalam pengembangan inovasi pengentasan kemiskinan melalui aplikasi SiBangKodir.

“Sesuai dengan perjanjian kerjasama nomor 07/PKS/TKKSD-LS/1.04/V.01/06/2023. Dengan aplikasi SiBangKodir ini pemerintah desa dapat melakukan cek bantuan apa saja yang sudah diterima oleh masyarakat. Menjadikan data P3KE sebagai basis data penerima bansos BLT DD. Termasuk melakukan verifikasi dan pemuktahiran data secara mandiri terhadap masyarakat. Sehingga penghapusan kemiskinan ekstrim dapat terlaksana sesuai target yang ditentukan,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, dengan kerjasama Kabupaten Lampung Selatan dengan UBL ini dalam pengembangan inovasi pengentasan kemiskinan melalui aplikasi SiBangKodir, dapat menjadi tonggak sebagai kunci keberhasilan dalam upaya penghapusan kemiskinan di Kabupaten lampung selatan.

“Semoga Training Of Trainer (TOT) hari ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Lampung Selatan,” katanya seraya mengungkapkan harapannya kepada seluruh peserta agar dapat bersungguh-sungguh dalam mengikuti TOT ini sehingga dapat memberikan manfaat dalam ketepatan laporan dan saran penerima manfaat penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Ragom Mufakat ini.

Untuk sekadar diketahui, aplikasi Sibangkodir merupakan inovasi buah karya tim akademisi Universitas Bandar Lampung (UBL) dari Fakultas Ilmu Komputer, tim yang terdiri dari sejumlah dosen itu, yakni diketuai oleh Ari Kurniawan dan M.T.I, dan Riza Muhida, Pd.D, Yuthsi Aprilinda, M.Kom dan Fenty Ariani, M.Kom.u sebagai anggota tim.

Rencananya, aplikasi ini diujicobakan dengan pemkab Lampung Selatan dalam bentuk kerjasama, sebagai tata kelola data untuk meningkatkan efektifitas kerja penanganan penduduk miskin sehingga penghapusan kemiskinan ekstrim dapat terlaksana sesuai target yang ditentukan.

Di aplikasi SiBangKodir ini juga tersedia dasboard yang memuat berbagai informasi, mulai dari jumlah pengguna website, jumlah penerima bantuan pemerintah serta statistik yang disajikan dalam bentuk diagram batang dan diagram lingkaran.

Tujuan dari dashboard ini adalah untuk memvisualisasikan data mengenai daerah yang menerima bantuan seperti BPNT, BPUM, BST, PKH, SEMBAKO, STB, PBI, Prakerja, dan KUR. Informasi ini juga ditampilkan dalam bentuk lokasi geografis atau peta untuk setiap kecamatan. Seluruh informasi yang tersaji pada dashboard ini diperoleh dari data yang diinputkan melalui domain P3KE.

(asof)