Kalah Nyaleg, Pimpinan Pompes Miftahul Huda Abai Awasi Kegiatan Santrinya.

1056

//Diduga Dianiaya Seniornya, Santri Pompes Miftahul Huda 606 Desa Agom Kalianda Tewas

KALIANDA- Lantaran diduga kalah dalam pencalonannya sebagai anggota legislatif Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), pumpinan pondok pesantren Miftahul Huda 606 Dusun Banyumas Desa Agom Kalianda Lamsel, Ky Endang Ahmad Arief MPd menjadi abai melakukan pengawasan kegiatan anak didiknya di pondok tersebut. Akibat itu, santri pondok pesantren setempat, harus meregang nyawa saat menjalani perawatan di RSUD Bob Bazar Kalianda Lamsel, pada Minggu (3-3-2024),
pukul 24.00 WIB. Adalah santri berinisia MF (17) bin Asef Marwan warga Ragom Mufakat Kalianda Lamsel, yang dinyatakan meninggal dunia. Putra pak Hadi Sujana warga Ragom Mufakat itu, meninggal dunia dalam kondisi terdapat luka lebam dibagian dada dan dahinya seperti bekas pukulan. Diduga kuat, MF mengalami lantaran mendapatkan penganiayaan oleh seniornya di pondok pesantren tersebut.

Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda 606 Ky Endang Ahmad Arief mengakui informasi korban dilarikan ke rumah sakit didapat dari seorang bidan yang bertugas di tak jauh dari ponpes ini. “Nah, saat itu lah saya baru tahu,” ucap Ky Endang yang ditemui di kediamannya diarea pompes tersebut, Minggu siang.

Menurutnya, korban bersama santri lainnya mengikuti ujian kenaikan tingkat pencak silat dari sabuk hijau ke sabuk putih. Tak, lama setelah itu pada malamnya, korban sakit dan dibawa berobat ke dokter lalu dirujuk ke RSUD,” sebut Ky Edang seraya mengatakan hanya itu informasi yang saya dapatkan dari para santri, perihal sebab musabab korban jatuh sakit.

“Saat ujian itu berlangsung, saya memang tidak berada di lokasi tapi sedang istirahat di rumah, gak mungkinlah mau saya tungguin terus, sudan 30 tahunan kegiatan itu dan tak pernah ada kejadian seperti ini,” pungkas Ky Edang, sambil meminta media ini, bahwa adanya dugaan kelalaian dalam mengawasi kegiatan santrinya itu, untuk tidak dikait kaitkan dengan dirinya sebagai Caleg di Pemilu tahun 2024. “Saya minta, jangan dikait kaitkan dan tidak ada kaitannya peristiwa ini dengan posisi saya sebagai Caleg,” pinta Ky Endang.

Terpisah, Kapolsek Kalianda Sugianto yang berada di TKP menyebutkan pihaknya akan terus mendalami kasus ini. “Hasil penyelidikan kita, hari ini sedikitnya sebanyak 11 santri akan kita bawa ke Polres Lamsel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Kapolsek ke media ini.

Kesempatan itu, Kapolsek juga menyatakan akan memproses hukum semua yang diduga terlibat dan tidak akan pandang bulu dalam menegakkan hukum. (asof)