Melihat Dari Dekat Blusukan Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto, Gayanya Mirip Presiden Jokowi Saat Tuntaskan Persoalan Warga Dan Merakyat

151

KALIANDA-Mendekati waktu penetapan Calon Bupati Lamsel, H. Nanang Ermanto, Bupati Lamsel makin gencar merealisasikan program pembangunan pengentasan kemiskinan Bedah Rumah di Lampung Selatan. Terakhir terpantau media ini, ketika bupati melaksanakan program itu di Desa Sidowaluyo Sidomulyo, pada Minggu kedua September tepatnya tanggal 10 September 2024.

Di Desa itu, setelah membagikan hadiah utama Umroh jalan sehat ke masyarakat, Bupati Lamsel H. Nanang Ermanto mulai melakukan blusukan ke rumah warga setempat yang mendapatkan program bedah rumah. Dan, untuk melihat dari dekat gaya blusukan bupati, media ini pun mengikuti hingga titik terakhir dari sebanyak dua titik di desa itu.

Titik pertama, Bupati dan rombongan pejabat struktural Pemkab Lamsel dari mulai Sekda, para asisten, Kadis, Kabag hingga Kabid bergegas menuju rumah penerima manfaat Program Swasembada Rumahku bapak Paino. Dan, untuk menuju rumah Paino tidaklah mudah, tapi rombongan bupati harus menyusuri jalan onderlah dan jalan tanah yang sempit dan banyak rerumputan.

Cuaca panas dan jalan berdebu sudah menjadi menu utama perjalanan rombongan bupati agar dapat tiba sesuai jadwal di rumah Paino. Begitu iba di lokasi, pemilik rumah Paino dan aparat desa serta warga sekitar telah menunggu kedatangan bupati. Kemudian, bupati pun langsung turun dari mobilnya dan selanjutnya menyalami satu per satu masyarakat yang berada di lokasi itu.

Lalu, bupati pun langsung berikan sambutan dan segera meresmikan sebuah rumah yang sudah cukup nyaman untuk ditempati. Peresmian dilakukan dengan cara mengguting pita dan penyerahan kunci rumah ke Pak Paino. Selanjutnya, bupati langsung sat set ngobrol santai dan diselingi bersendagurau dengan keluarga pemilik rumah, aparat desa dan warga setempat. Terlihat jelas warga tak ada jarak dan sungkan saat berbincang dengan orang nomor satu di Lamsel tersebut.

Dari mulai permintaan untuk dibangun jalan beton, pendidikan, hingga usaha ekonomi diungkapkan warga, tampa ada rasa takut salah sedikit pun. Seperti layaknya, perbincangan itu dilakukan di sebuah keluarga, tak ada batasan antara pejabat dengan rakyat jelata. Dan, dari perbincangan itu, tampak jelas bupati merupakan tipe seorang pemimpin yang merakyat. Dikesempatan itu, sambil menyeruput air dugan dan kue yang sudah berada diatas meja, Bupati Lamsel H. Nanang Ermanto bersama tokoh masyarakat Sidomulyo H. Antoni Imam SE, mengingatkan warga untuk melestarikan budaya gotong royong. “Salah satunya membersihkan jalan dari rumput rumput tinggi dan buat drainasi aliran air di sisi kanan kiri jalan, sebelum jalan diusulkan untuk dibangun jalan underlah oleh pemerintah daerah. Jika Tuhan berkehendak, pemerintahan ini dilanjutkan, saya pastikan akan ingat usulan bapak ibu disini. Makanya, kampung ini 90% harus Lanjutkan…!!,” jelas H. Nanang Ermanto.

Tak berselang lama, masih di halaman rumah Pak Paino, bupati sempat terkaget kaget, ketika mengetahui anak sulung dari penerima manfaat Paino sudah putus sekolah hanya sampai kelas tiga SMA. Seketika itu juga, bupati Lamsel langsung memanggil anak Paino yang putus sekolah tersebut. Dihadapan warga, tampa sungkan bupati lakukan lobi lobi dan merayu anak Paino. Tujuannya agar anak Paino yang masih berusia 18 tahun itu mau melanjutkan sekolah hingga lulus mendapatkan ijazah SMA atau sederajatnya. Cukup ulet bupati merayu agar anak Paino mau sekolah lagi. Dari mulai untuk bekal dapat kerja, nyalon legislatif, hingga rayuan percaya diri jika sudah mendapat seorang kekasih diungkapkan H. Nanang Ermanto.

Bahkan, bupati memastikan sekolahnya gak ruwet amat, mudah dan gak perlu pake seragam, tapi cukup hadir dan ikuti proses belajar paketnya. “(Bahasa Jawa) Piye coba, kalau sampean ditakon karo cewek ‘e ora duwe ijazah SMA, yo opo ora isin. Makane, sekolah yo, bupati lho ike seng nembung, gelem yo,” rayu bupati berulang kali hingga anak Paino menyatakan sanggup mengikuti saran H. Nanang Ermanto. Begitu, anak Paino menyanggupi lanjutkan pendidikan melalui Paket C, saat itu juga bupati langsung menghubungi Kadis Pendidikan Asep Jamhuri (tidak ada dilokasi), melalui HP.

“Sep, ini anak Paino putus sekolah, anak ini harus sekolah sampe lulus dapat ijazah Paket C. Besok, kamu datang kesini, urus keperluan sekolah anak Paino ikut belajar Paket C, jangan ditunda tunda, kamu turun langsung urus sekolah anak Paino ini, sampe tuntas ya. Ini printah, segera diurus. Pak Sekda tolong ingatkan juga, soal putus sekolah ini dan semua aspirasi yang sudah disampaikan warga disini,” ucap Bupati H Nanang Ermanto, dihadapan warga. Melihat kondisi itu, langkah spontanitas yang dilakukan Bupati Lamsel, tak ubahnya seperti blusukan gaya Presiden RI Joko Widodo. Di tiap blusukan, Presiden Jokow ketika mengetahui adanya masalah kemiskinan yang dialami warganya langsung berikan solusi dengan cara menelpon langsung para menterinya Begitu pula, Bupati Lamsel H. Nanang Ermanto pun langsung menelpon Kadis Pendidikan Asep Jamhuri untuk mengurus anak Paino yang putus sekolah, saat masuk kelas 3 SMA.

Tuntas urusan pendidikan, tak lama kemudian Kominfo Pemda Lamsel menyerahkan foto kondisi rumah sebelum dilakukan bedah rumah ke penerima manfaat, sebagai sebuah kenang kenang. Lalu, acara simbolis bedah rumah pun selesai dan bupati berpamitan untuk bergegas menuju ke titik dua di desa itu. Meskipun saat itu hidangan air dugan dan kue kering yang sudah tersedia diatas meja, belum habis disantap rombongan para pejabat struktural Pemkab Lamsel, bupati tetap lanjutkan perjalanan. Dan, untuk kondisi itu, beberapa pejabat yang belum sempat mencicipi hidangan, langsung terburu buru nenyerumput air dugan dan makan kue. Alhasil, kondisi yang terburu buru menyantap hidangan, cukup menjadi perhatian warga yang berada di lokasi tersebut, termasuk bupati Lamsel hingga mengundang gelak tawa warga. Adalah diantaranya, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bapak Wahidin dan Asisten Dul Kahar serta Camat Sidomulyo yang terlihat terburu buru, saat menyantap hidangan karena khawatir ditinggal bupati.

Untuk mencapai di titik kedua di kediaman Bapak Sardi, rombongan bupati harus pula melewati jalan perkampungan yang padat dengan rumah rumah warga, hingga akhirnya masuk lagi menyusuri jalan underlah. Menariknya, dalam perjalan ke titik kedua, rombongan bupati beberapa kali berhenti. Ini dikarenakan adanya sejumlah warga yang berdiri di pinggir jalan dan di halaman rumah berteriak minta foto dengan Bupati Lamsel. Tampa keberatan sedikit pun, bupati spontanitas berhenti untuk melayani permintaan warga yang ingin foto bersama dirinya. Dan, bupati mengajak pula tokoh masyarakat Sidomulyo H.Antoni Imam untuk ikut berfoto bersama para warga.

Bahkan, ketika itu ada warga yang baru pulang dari kebun ikut nimbrung minta foto dengan Bupati Lamsel. Setelah foto, bupati pun membagikan satu per satu kaos bergambar banteng ke warga yang ikut foto bareng dengan Bupati Lamsel. Perjalanan berlanjut, singkatnya tiba di rumah Bapak Sardi. Di rumah ini, pak bupati tak begitu lama tapi hanya beramah tamah sebentar saja. Kemudian, berlanjut acara simbolis dengan menyerahkan bantuan uang tunai hasil Gerakan Seribu Rupiah (Geserbu) untuk kebutuhan bedah rumah. Sebelum itu, bupati menyempatkan diri melihat langsung kondisi rumah, dari mulai dapur hingga kamar tidu. Setelah itu, bupati langsung menyerahkan uang tunai secara simbolis ke penerima manfaat Bapak Sardi.

“Tolong, Pak Camat di pantau betul pelaksanaan bedah rumah ini, jangan lama lama agar Bapak Sardi dan keluarganya dapat tempat tinggal yang nyaman. Dan, untuk Pak Kades, tolong dibantu dicarikan tempat tinggal sementara selama rumah Pak Sardi di rubuhkan dan dibangun. Kebutuhan makan minumnya juga diperhatikan, ya. Jangan buat Pak Sardi dan keluarganya jadi susah,” kata Bupati dihadapan Pak Sardi dan para pejabat struktural Pemkab Lamsel. Seperti sebelumnya, setelah menyerahkan foto kondisi rumah sebelum dibedah, bupati pun pamit untuk lakukan kegiatan berikutnya. (Ahmad Sofyan)