KALIANDA- Anggota DPRD Provinsi Lampung Dapil II Lampung Selatan H. Fahrurrozi, ST MM membayar kontan keinginan warga yang mengeluhkan bantuan sumur bor di daerahnya. Keluhan warga itu, disampaikan saat berlangsungnya forum diskusi pada kegiatan Sosialisasi Pembinaan Idiologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIPWK) ke 1 di bulan Februari 2025 di Desa Kedaton Kalianda Lamsel, Senin (10-2-2025).
Meski begitu, H. Fahrurrozi meminta warga dapat secepat menyertakan hibah tanah untuk dilaksanakannya program itu. “Saya jamin, program itu ada dan bisa dipenuhi. Hanya saja, agar program itu dapat lancar dilakukan, warga terlebih dulu dapat menyiapkan lahan untuk sumur bor itu. Surat hibahnya, dalam sebulan ini saya tunggu ya, pak. Tolong dicatat, jika hibahnya tidak disiapkan kita akan alihkan ke dusun yang lain, setuju ya bapak dan ibu,” jelas Fahrurrozi, diiringi tepuk tangan semua peserta yang hadir.
Seperti ketahui, dalam kegiatan sosialisasi itu, sedikitnya ada sebanyak 200 an warga setempat yang hadir sebagai pesertanya. Bukan hanya warga, perwakilan aparat desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat hadir. Begitu pula, pengurus struktur partai dari tingkat kabupaten hingga ranting datang menyaksikan langsung sosialisasi ke I PIPWK di Desa Kedaton tersebut.
Dalam sosialisasi itu, Muslihun Badarudin yang didaulat sebagai narasumber PIPWK menjelaskan secara rinci, pentingnya adanya sosialisasi PIPWK itu. Dari mulai tujuan hingga peranannya di masyarakat dijelaskan secara jelas dan gamblang. Selesai narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian dari H. Fahrurrozi ST MM. “Secara pribadi dan partai, saya ucapkan terima kasih ke semua warga yang telah memberikan dukungan ke Prabowo sehingga terpilih jadi Presiden.
Begitu juga, ucapan terima kasih yang telah memberikan dukungan sehingga Bapak Rahmat Mirzani Jausal terpilih sebagai Gubernur Lampung dan Bapak Radytio Egi Pratama menjadi Bupati Lampung Selatan. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih,” tutup Anggota DPRD Provinsi Lampung H. Fahrurrozi ST MM. Setelah itu, barulah kegiatan diakhiri dengan forum diskusi. Pada forum diskusi itu, semua warga yang hadir diberikan kesempatan dan bebas untuk sampaikan keinginan dan keluhannya. (asof)
