Hadapi kontraksi Ekonomi, PB HMI Dorong kementrian Lakukan akselerasi

250

JAKARTA, – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) meminta agar semua Kementerian bisa bekerja secara extraordinary, terutama dalam melakukan penyerapan anggaran belanja pemerintah. Adapun untuk Kementerian yang saat ini serapan anggarannya rendah, agar bisa segera melakukan akselerasi.

Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Abdul Robi Syahrir mengatakan, ditengah kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) defisit saat ini, pemerintah posisinya memang perlu bekerja dengan pola-pola management krisis.

“Kerja dengan manajemen krisis ini harus jadi semangat seluruh elemen, karena posisinya memang, Indonesia ini mebutuhkan kerja-kerja extraordinary dari semua kalangan, turtama dari Pemerintah.” Kata Robi, Sabtu (18/07) dalam keterangan persnya.

Robi menjelaskan, semua Kementerian yang saat ini serapan anggarannya rendah, harus segera melakukan akselerasi. Hal itu, tambahnya, agar semua Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seperti diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 bisa berjalan.

Tidak hanya itu, PB HMI juga dalam keterangan persnya menegaskan, meminta agar seluruh pemerintah daerah mempercepat realisasi anggaran belanja yang masih mengendap di Bank. “PB HMI dalam ini mendesak pemerintah daerah, agar mempercepat realisasi belanja yang masih mengendap di bank. Ini supaya memicu kenaikan konsumsi domestik yang berdampak bagi perekonomian daerah.” Tegas Robi.

Sebelumnya, International Monetary Fund (IMF) memprediksi tingkat pertumbuhan ekonomi dunia akan mengalami kontraksi. Adapun prediksi pertumbuhan tersebut hanya akan berada di angka 2,5 persen dan itu minus. Namun demikian, IMF sendiri memperkirakan, untuk kondisi perekonomian Indonesia, masih akan plus.

Informasi, Presiden Jokowi meminta kepada para Menteri dan jajaran dibawahnya agar bekerja secara extraordinary, terutama dalam melakukan penyerapan anggaran belanja pemerintah.(*/red/sof)