KALIANDA– Untuk urusan menikah, di Desa Bakauheni, Lamsel diributkan. Kini, ribut ribut soal urusan nikah di desa itu, mulai heboh. Warga di desa itu mengaku mengeluh dengan biaya nikah yang cukup tinggi hingga mencapai 1,5 juta. “Biaya sebesar itu untuk apa saja, kok besar banget merata diberlakukan sama ke setiap warga, disini (bakauheni)” sebut warga setempat ke media ini, Sabtu petang (23/07/2022).
Berkait itu, Kepala Ppn Bakauheni Bpk H. Nursyam ketika dihubungi membenarkan adanya pungutan itu. Namun menurutnya, soal biaya itu sudah hasil rembuk di desa. Saat rembukan kadus, RT, Kades, semuanya ada. Jika pemohon minta trima beres untuk semua semuanya, dipatok biaya 1-1,1 juta. Jika ingin urus sendiri disilahkan, kita tidak akan mempersulit, malah kita bantu supaya lancar. Silahkan saja, tampa biaya, jika ingin urus sendiri,” ucap Ketua Ppn desa setempat.
Warga juga harus mengerti dan patuh dengan putusan bersama aparat desa. “Untuk perdesnya, memang belum ada, kita sedang dalam proses pengajuan,” tambah H.Nursyam, melalui telepon genggamnya.
Lebih lanjut, Ketua Ppn Bakauheni menjelaskan, besarnya biaya itu untuk diberikan kesaksi, transport kulur kilir, termasuk buat petugas. “Jadi pihak keluarga atau pemohon, setelah pelaksanaan ijab kabul, bisa langsung langsung dapat buku nikahnya. Jadi, gak perlu repot2 lagi,” tukasnya. (Asof)
