KALIANDA- Disebut sebut dari Kelompok 31, Kontraktor PT Djuri Teknik yang mengerjakan proyek raksasa senilai 18,5 M merupakan salah satu perusaan terkuat, lengkap, dan banyak koneksi. Meski begitu, perusahaan yang mengerjakan proyek jalan simpang tugu Raden Intan ini, dipastikan mengabaikan peralatan Kontruksi Keselamatan Kerja (K3) di setiap pekerjaannya. Bahkan, tak terlihat sekalipun pekerja kontraktor tersebut yang menggunakan secara lengkap standar keselamatan kerja, seperti helm, rompi, sepatu dan lain sebagainya. Padahal, K3 itu merupakan syarat keprofesionalan kerja di lapangan. Oleh karena itu, dalam proyek raksasa ini, teranggarkan secara khusus dalam kontrak kerja. Tapi ironisnya, pihak kontraktor mengabaikannya prosedur K3 dengan tidak melengkapi diri disetiap pekerjaannya.
Terkait itu, sejumlah organisasi masyarakat seperti LSM dan Ormas cukup mengetahui adanya prosedur K3 disetiap proyek pemerintah. Apalagi, untuk proyek proyek fantastis seperti proyek jalan simpang tugu Raden Intan dengan nilai kontrak 18,5 M.
Menyikapi ketidakprofesionalan PT Djuri Teknik tersebut, praktisi hukum Kalianda Sopadly membeberkan 7 manfaat dari Kesehatan, keselamatan kerja ( K3).
Menurutnya K3 itu sangat penting bagi perusahaan dan karyawan perusahaan itu sendiri, karena di K3 itu sendiri ada beberapa Faktor manfaat yang terkait di dalam nya :
1. Meningkatkan keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Mengurangi biaya operasional.
3. Meningkatkan Reputasi Perusahaan.
4. Mematuhi kepatuhan terhadap Regulasi.
5. Bisa meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi.
6. Meningkatkan Loyalitas dan moralitas karyawan.
7. Bisa melindungi Lingkungan.
Sejauh ini, dari pihak pemerintah daerah, khususnya dari Dinas PUPR Lamsel Pak Hasbi maupun Sekretarisnya Pak Hasan, belum diminta klarifikasinya terkait abainya kontraktor gunakan K3 saat lakukan pekerjaannya proyek jalan simpang tugu Raden Intan senilai 18,5 M tersebut. Berkali kali media ini menghubungi kenomor HP nya, keduanya tidak tersambung karena HP nya selalu saja tidak aktif.
(asof)
