KALIANDA- Ketidak profesionalan Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda dr. Renny Indriyani kembali dipertanyakan. Kali ini, ketidak becusan sang direktur dipertanyakan oleh Ketua Karang Taruna Kabupaten Lampung Selatan Syahrul Hidayat. Kepada media ini, pria yang akrab disapa dengan sebutan Pak Suntai tersebut mempertanyakan kabar yang tak sedap diinstansi tersebut.
Menurutnya, dari informasi yang sudah didapatnya, bahwa telah terjadi rencana pengalihan pengelolaan parkir di RSUD dari semula yang dikelola oleh BUMD kini telah direncanakan akan diambil alih kelola oleh LSM GMBI Lamsel. “Gimana pengelolaan yang seperti itu, masak pemerintah dalam hal ini BUMD bisa dikalahkan kelolanya oleh LSM. Dan, yang saya ketahui, malah saat ini sudah dalam tahap pembuatan kontrak kerja pengalihan ke LSM GMBI. Yang bener saja, ini direktur kok asal asalan begitu,” tanya Syahrul Hidayat, Ketua Karang Taruna Lamsel di lapangan cipta karya, Kamis (9-1-2024).
Lebih lanjut, Suntai pun mengaku miris dengan sistim manajemen rumah sakit, ya kok disetujui pengalihan pengelolaan seperti itu. “Bagaimana nanti komitmen pengelolaan hasil PAD nya, jika LSM yang mengelolanya, apa enggak malah runyam nantinya,” tambah Suntai.
Sayangnya, terkait adanya rencana perpindahan pengelolaan parkir RSUD dari BUMD ke LSM GMBI tersebut, Plt Sekda Lamsel Ibu Injti tak dapat ditemui. Ditunggu di ruangannya hingga lebih dari dua jam tepatnya hingga pukul 16.00 WIB, ibu Sekda tak juga punya waktu untuk menemui media ini. Padahal, ruang kerja bu Sekda sedang tidak ada tamu dan tidak ada agenda khusus yang dapat menghalangi media ini untuk menemui bu Sekda. Begitu pula dengan sang Direktur, meski sedang berada di ruangannya tapi Direktur yang berasal dari Kec. Sidomulyo itu menutup diri tak ingin menemui media ini.
Ketua pemuda desa Kedaton, yang biasa disebut Sam Botak mengaku telah mendengar rencana pengalihan pengelolaan itu dari BUMD ke LSM. Pria yang tinggal tak jauh dari lokasi rumah sakit tersebut mengaku sangat menyayangkan jika rencana itu benar benar terjadi. “Ya sebaiknya pengelolaan memberdayakan warga sekitar rumah sakit, dong. Ya, kita bisa memahami jika BUMD kesulitan mengelola karna bolak balik sedang terus terusan dipriksa kejaksaan. Ya, jangan pula masyarakat sekitar tidak diberdayakan,” imbuh sam botak. (asof)