Anggota DPRD Lampung Selatan Janji Perjuangkan Pembangunan Jalan

210

LAMPUNG SELATAN – Anggota Dewan (DPRD) Lampung Selatan, Deden Alindo, menggelar reses di Desa Margasari, Kecamatan Sragi, Selasa (20/04).

Dalam perjalanannya menuju Margasari, Deden melewati jalan desa yang kondisinya memprihatinkan.

“Ketika mau masuk ke Desa Margasari, saya sempat berhenti dan menanyakan kepada sahabat saya, apa tidak ada jalan lain untuk menuju desa ini?, sahabat saya menjawab inilah akses satu-satunya menuju Desa Margasari maupun dari Desa Margasari ke desa lainnya,” ungap Deden.

Deden mengungkapkan, setelah melewati jalan tersebut, timbul di hati untuk meperjuangkan jalan Desa Margasari agar segera diperbaiki, “Insyaallah dengan bantuan doa bapak-ibu semua, dengan sekuat tenaga saya akan perjuangkan jalan ini supaya warga tidak susah lagi keluar masuk desa,” ujar Deden.

Deden mengungkapkan, setelah melewati jalan tersebut, timbul di hati untuk meperjuangkan jalan Desa Margasari agar segera diperbaiki, “Insyaallah dengan bantuan doa bapak-ibu semua, dengan sekuat tenaga saya akan perjuangkan jalan ini supaya warga tidak susah lagi keluar masuk desa,” ujar Deden.

Menurut Deden, reses ini adalah tugas DPRD menampung aspirasi dan keinginan masyarakat kemudian untuk diperjuangkan dan didorong agar terwujud apa yang menjadi keluhan dan keinginan masyarakat.

Mari bersama-sama kita manfaatkan reses ini untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat. Mudah-mudahan ke depannya makin cepat direalisasikan proposal yang masyarakat ajukan,” kata Deden.

Deden juga meminta, agar masyarakat jangan sungkan-sungkan memberikan saran dan masukan.

“Saran masukan dari warga akan saya perjuangkan sekuat tenaga agar direaliasasikan oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait,” katanya.

Sementara itu, Plt Kepala Desa Margasari Suhadi menyampaikan, Deden Alindo adalah satu-satunya anggota DPRD yang masuk ke desanya.

Suhadi menjelaskan, Jalan Desa Margasari dibangun oada 2008 dan sampai hari ini belum ada rehabilitasi.

Sementara proposal setiap tahun kami ajukan ke kabupaten melalui dinas terkait dan sampai saat ini tidak ada titik jelas. Setiap tahun kami lakukan swadaya memperbaikinya,” jelasnya. (*/sof)