KALIANDA- Meski tercatat telah dapat kepercayaan bertugas sebagai Liaison Officer (LO) Calon Bupati dan Wakil Bupati Lampung Selatan untuk yang kelima kalinya, tidak membuat Budi Setiawan jadi Jumawa. Tapi, sebaliknya sikap yang ditampilkan pria asal daerah pesisir Rajabasa itu lebih bijak, dewasa, santai dan lebih familiar. Hal ini diketahui saat diskusi dan makan siang bersama awak media, usai melaksanakan Solat Jumat di Masjid Agung Kalianda Lamsel, Jumat (11-10-2024).
Menurut Budi, tarik menarik dukungan terhadap calonnya masing masing di setiap momen pilkada, jangan menjadikan kita putus tali silaturahmi. “Seperti sekarang ini, saya masih sempat makan sama kalian. Padahal, saat ini lagi sibuk menyiapkan kampanye Cabup Egi di desa desa,” kata Budi, mengawali diskusinya bersama awak media. Lalu, menyikapi viralnya tudingan kampanye Cabup Egi gunakan minyak makan ilegal di medsos, salah satu orang kepercayaan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan ini, menanggapi secara santai. “Ya, kita mah biasa saja dan baguslah itu. Ini malah naikan retting calon kita di masyarakat. Yang tadinya masyarakat tidak tahu ada pasar murah di kampanye Egi, jadi tahu dengan dijual 2000/botol,” jelas Budi. Sedangkan yang disebut ilegal itu yang gimana, orang minyak makannya jelas, produksi dari pabrik yang resmi.
“Makanya, kita santai saja, gak mau nanggapi ngeributin masalah recehan begitu. Dan, gak lama lagi kita akan kirimkan lagi untuk warga, ribuan botol minyak. Kita kan akan jual murah, hanya 2000/botol. Itu makanya kita gunakan botol sendiri,” tambah orang kepercayaan Menteri Zulkifli Hasan ini, seraya berseloroh bahwa sebagai seorang yang pernah jadi LO Pak Nanang, saya inginnya bukan hanya warga saja yang memilih Cabup Egi.
“Tapi, inginnya Nanang juga jika perlu mencoblos Egi. Saya kan tahu persis dengan Pak Nanang itu. karena pernah menjalin kerjasama dengan beliau,” ucap LO Cabup Egi-Syaiful ini. Begitu pula, saat menjawab rahasia sukses hingga bisa mendapat kepercayaan dari Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan. Budi Setiawan hanya ungkapkan tiga rahasia.
“Pertama, kita harus amanah. Yakni, jika ditugaskan untuk antarkan zakat mal, jangan pernah sekali pun mengurangi satu lembar pun. Jadi, utuh diserahkan semua ke penerima zakat. Lalu, harus berpikir cerdas dengan cepat tuntaskan tugas dan teliti. Kemudian yang terakhir, harus tepat waktu dan akurat dalam selesaikan tugas,” sebut Budi.
Untuk diketahui, bahwa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jumawa diartikan sebagai angkuh, congkak, dan suka mencampuri urusan orang lain. Sedangkan ciri ciri dan sifat Jumawa itu adalah merasa diri lebih hebat dari orang lain, selalu ingin dipuji, egois, dan senang memberikan celahan. Sedangkan awak media yang ikut makan siang menu sop daging bersama dengan LO Cabup Egi-Syaiful di warung depan Masjid Agung Kalianda, yakni Sazuli (Uyung), Zulian (Ian), Ahmad Sofyan (Asof), dan Bustomi (busbus).
(asof)