KALIANDA- Kekhawatiran warga sekitar proyek jalan tugu Raden Intan senilai 18,5 M, terjawab. Warga khawatir karena drainase yang berada di sisi kanan dan sisi kiri jalan, alami penyempitan. Akibatnya, jika musim hujan dikhawatirkan akan terjadi musibah banjir. Nasrun warga sekitar yang sehari hari bekerja sebagai tukang ojek mangkal di daerah sekitar proyek senilai 18,5 M itu mengungkapkan keluh kesahnya.
Menurutnya, sebelum dibangun jalan simpang tugu itu dibangun seperti saat ini, dibagian sisi kanan dan sisi kiri jalan terdapat parit yang cukup besar dan lebar tempat aliran air menuju ke sungai. Namun, lihat saja sendiri, parit disebelah sisi kiri jalan telah ditutup untuk dibuat trotoar. Begitu juga untuk parit air disebelah sisi kanan jalan, kondisinya sekarang dibuat menyempit. “Ini yang kami bersama warga disekitar ini, khususnya di kampung fajar Kedaton akan alami banjir jika musim hujan,” ungkap Nasrun ke media ini.
Lebih lanjut dirinya ucapkan terima kasih dengan pemerintah daerah karena membangun jalan dua jalur di simpang tugu Raden Intan ini. “Tapi mestinya, dipikirkan pula untuk pembuangan airnya agar kelak dikemudian hari tidak terjadi masalah banjir di daerah ini,” tandas Nasrun, diamini warga lainnya Herman, ketika ditemui di pangkalan ojek sekitar proyek 18,5 M tersebut. “Misalnya, perlu juga dibangun jembatan drainase agar aliran airnya disisi kiri dan sisi kanan jalan tetap lancar,” timpal Hendra, ikut berkomentar ke media ini.
Terpisah, petugas dan buruh kontraktor proyek jalan tugu simpang Raden Intan Arian mengatakan kontraktor sudah bekerja sesuai petunjuk. “Setiap badan pembatas jalan sudah kita pasang pipa pipa untuk aliran air yang menuju ke parit. Jadi, air akan masuk melewati lubang ke parit drainase. Aman itu pak, tidak terjadi banjir karena air akan mengalir melalui pipa pipa yang sudah kita siapkan menuju parit di sisi kanan dan sisi kiri jalan,” pungkas Rian, sambil perlihatkan adanya lubang lubang aliran air di pembatas tepi jalan dengan parit. (asof)