KALIANDA-Kasus dugaan penipuan Rp. 780 juta terus berkembang. Kali ini, saksi korban penipuan membeberkan dan tunjukkan bukti bukti awal mula terjadinya kasus dugaan penipuan yang berlatar belakang jual beli tanah di daerah Lubuk Kalianda Lamsel. Rabu siang (13-3-2024), H. Sapidi dirumahnya membeberkan semua yang diingatnya terkait kasus dugaan penipuan senilai Rp. 780 juta, yang melibatkan dua kakak beradik satu kerabat dekat. Sambil menunjukkan bukti-bukti, H. Sapidi warga Kel. Kalianda, korban dugaan penipuan Rp. 780 juta lebih menceritakan awal mula berhubungan dengan terduga penipuan satu pemilik rumah makan palapa kalianda Iskandar warga Desa Kedaton Kalianda dan terduga penipuan dua Satpam Kontor BPN Lamsel Nurdiansyah alias Buyung warga Jl Sinar Laut Kelurahan Way Urang Kalianda, Lamsel. “Keduanya sering sekali ambil uang ke saya. Jadi, bohong jika mereka (keduanya) ngakunya gak pernah ketemu saya. Bahkan, hampir dua hari sekali datang ke rumah saya, ambil duit. Jadi, tanda tangan mereka berdua, banyak buktinya sama saya,” jelas H. Sapidi, saat ditemui dikediamannya didaerah Lubuk Kalianda Lamsel.
Menurut H. Sapidi, terjadinya transaksi jual beli tanah oleh kedua terduga pelaku penipuan tersebut, berawal tahun 2018 silam. “Ketika itu, Iskandar datang bersama Nurdiansyah menemui saya, saat saya sedang berada di warung. Saat itu, untuk meyakinkan saya, Iskandar membawa surat bukti salinan putusan PK dan Nurdiansyah membawa surat pernyataan. Bujuk rayu keduanya, akhirnya saya tertarik dengan penawaran mereka berdua dan terjadilah transaksi kesepakatan jual beli tanah,” ucap H Sapidi, menceritakan awal mula terjadinya kasus dugaan penipuan Rp 780 juta lebih ke media ini.
Jadi, lanjut H. Sapidi, Iskandar itu sudah pikun jika ngaku ke media jarang ketemu dengan saya, terkait jual beli tanah ini. “Saya ada bukti, pengambilan duitnya. Dan, hampir dua hari sekali ambil duit ke saya. Terkadang ambil duit di rumah terkadang saat saya sedang di warung. Semuanya ada kwitansinya, sekali ambil duit bervariasi nilainya, ada yang 20 juta, 10 juta, 30 juta, dan setrusnya. Lihat saja sendiri ini bukti kwitansinya banyak sekali,” tambah H. Sapidi, sambil perlihatkan foto kopi kwitansi yang telah ditanda tangani oleh kedua terduga pelaku, yakni Iskandar dan Nurdiansyah alias Buyung.
Sedangkan terkait laporannya ke Polres Lampung Selatan, salah satu orang terkaya di kota Kalianda ini mengaku sudah menjalani pemeriksaan sebanyak satu kali. “Saya sudah jelaskan semuanya ke penyidik Polres Lamsel. Bahkan, bukti buktinya sudah saya serahkan juga ke polisi,” ungkap H. Sapidi. Sebelumnya diberitakan, ditemui secara terpisah kedua terduga pelaku penipuan yang masih dalam satu kerabat dekat, yakni Iskandar, pemilik rumah makan Palapa Kalianda dan Nurdiansyah alias Buyung satpam kantor BPN Lamsel menyatakan secara tegas jarang bertemu dengan H. Sapidi, terkait urusan jual beli tanah di daerah Lubuk Kalianda. Bahkan, terduga pelaku penipuan Iskandar sempat menantang ke media ini untuk pelapor dapat membuktikan semua yang sudah dituduhkannya tersebut. “Saya jarang sekali bertemu dengan H. Sapidi, silahkan saja buktikan. Sebab, tidak ada satupun bukti kwitansi atas nama saya yang saya tanda tangani,” sebut Iskandar ke media ini, ketika ditemui dirumahnya.
Begitu pula Nurdiansyah alias Buyung. Dalam penjelasannya, Nurdiansyah tak setegas Iskandar yang secara terang terangan mengaku jarang bertemu dan berhubungan dengan H. Sapidi, terkait jual beli tanah tersebut. Menurut Nurdiansyah, saat itu dirinya sedang sakit. Namun, Nurdiansyah tak menampik telah beberapa kali bertemu dengan H. Sapidi terkait jual beli tanah didaerah Lubuk tersebut. Bahkan, Nurdiansyah alias Buyung mengaku pernah mendapat hadiah berupa keramik dari H Sapidi yang dikiranya hadiah itu merupakan hasil atau Fee dari H. Sapidi atas jual beli tanah di daerah Lubuk. “Saat saya sakit itulah, saya tahunya H. Sapidi beli tanah di daerah Lubuk,” kata Nurdiansyah, seraya mengatakan sepengetahuannya hingga saat ini tanah di daerah Lubuk itu, semuanya yang menjual itu adiknya Iskandar. “soal tanah di Lubuk itu, yang menjual semuanya Iskandar, juga duitnya Iskandar semua yang ambil. Saya tidak pernah jual tanah di daerah itu kepada siapa pun,” pungkas Nurdiansyah belum lama ini dirumahnya. (asof)