Bandar Sribhawono,
Desa Sadar Sriwijaya adalah salah satu bagian desa yang lumayan tua (69) di Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur, pada tahun 1965-1985 menjadi desa yang sangat disegani oleh masyarakat desa sekitar, terbukti pada waktu itu banyak para tokoh Badan Rekonstruksi Nasional (BRN) yang dinakodai Alm. Bapak Sudigdo yang juga menjadi Kepala Desa pertama dapat membawa desa tersebut menjadi desa yang maju dan disegani pada waktu itu dari berbagai hal.
Namun sekarang semua itu hanya tinggal cerita dan kenangan, terlebih paska meninggalnya kepala desa Santoso BW pada bulan September 2022 lalu , kemudian Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) membentuk kepanitiaan untuk dilakukan pemilihan kepala desa pengganti antar waktu ( Kades PAW ) yang sudah dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2023, dengan perolehan suara dari semua calon urutan kesatu : M. Abdur Rohman W = 32 suara, urutan kedua : Sujono = 20 Suara dan urutan ketiga : Zaenal Arifin = 18 Suara, dengan demikian pilkades PAW Sadar Sriwijaya ini dimenangkan oleh M. Abdur Rohman W yang juga putra dari Ibu Sukartini anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah( DPRD ) tingkat 2 Kabupaten Lampung Timur dari fraksi PKB.
Namun sangat ironi, paska pelantikan Kades PAW hari Selasa ( 21/3/2023 ) Di Balai Desa Sadar Sriwijaya oleh Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo, ada beberapa kepala dusun ramai-ramai akan mengajukan mengundurkan diri, ditambah dengan beberapa kaur yang mungkin juga akan segera menyusul, keterangan ini didapat dari perbincangan awak media via telepon dengan salah satu kepala dusun 6 Bapak Edi.
Sementara hasil penelusuran dilapangan beberapa tokoh juga menyampaikan hal yang sama, diantaranya dari tokoh pemuda yang akrab disapa ndog, tokoh agama yang tidak mau disebutkan namanya dan lain-lain yang beranggapan bahwa sikap pengunduran diri para kadus dan kaur itu pasti ada alasannya, mengingat proses pilkades PAW dianggap tidak berjalan dengan fair, karna muncul isu dan dugaan politik uang yang beredar luas di Masyarakat, alasan ini sangat kuat sekali karna masyarakat mempertanyakan siapa Abdur Rohman W dan sudah berbuat apa di Desa, bahkan hasil keterangan beberapa warga di lingkungan dusun 1 dan dusun 2 orangnya aja belum pernah kenal dan melihat, kok bisa kepilih tegas beberapa warga tersebut, ini jelas bahwa indikasi pilkades PAW kemaren dilakukan tidak fair dan dianggap menciderai demokrasi di desa, seharusnya Panitia dan BPD tanggap akan hal tersebut imbuh dari pernyataan salah satu tokoh Masyarakat pensiunan anggota Polri Polda Lampung ( PRT ).
Ditempat lain didusun 8 bapak Sobirin dan dusun 12 bapak Warsono juga menyampaikan, bagaimana mungkin seseorang yang tidak dikenal dan belum tau orangnya bisa menang dalam pemilihan, ini pasti ada sesuatu yang tidak beres.
Kesimpulan dari penelusuran awak media dibeberapa dusun menyampaikan hal yang sama, ini dikhawatirkan kepemerintahan di desa tersebut tidak akan berjalan dengan baik, karna rasa ketidak percayaan dengan hasil pilkades PAW tersebut yang menciderai demokrasi dengan dugaan menggunakan politik uang.
( SR )