Kepala Kantor BPN Lamsel Asal Jakarta dan Pejabat Struktural Yang Baru Tak Familier dan Alergi Dengan Kehadiran Awak Media, LSM, dan Ormas.

424

//Ketua Ormas Corong Lamsel Bang Karya Nelson: “Jika Tak Transparan, Bagusnya Kita Demo, Kita Usir Pulang ke Kampungnya Aja”

KALIANDA- Tampaknya, Kepala kantor BPN Kalianda Lampung Selatan tidak familier dan alergi dengan kehadiran awak Media, LSM, dan Ormas di Lamsel. Hal ini terlihat jelas ketika media ini dan ormas corong rakyat berulang kali mencoba untuk berkenalan saja sangat sulit sekali. Kepala BPN yang baru asal Jakarta itu, lebih nyaman mengunci diri dengan bersembunyi menyatakan tak sedang berada di kantornya karena sedang dinas luar lah, sedang rapatlah, sedang sibuk lah, sedang ada tamu lah, dan lainya.

Intinya garis merahnya tidak dapat bertemu atau untuk sekedar bersilaturahmi saja tak punya waktu dengan berbagai alasan. Dan, Kepala kantor yang baru asal dari Jakarta itu, sepertinya bersifat tidak terbuka, tak transparan dengan awak media, LSM maupun Ormas. Bukan hanya itu saja, layanannya juga berbelit belit, jika ingin menemuinya atau menemui para pejabat struktur lainnya di kantor vertikal tersebut. Padahal, sebagai orang baru di Lamsel semestinya haruslah banyak banyak bersilaturahmi agar mengenal masyarakat Lamsel.

Tak ada senyum dan tak ada sambutan yang harmonis ke semua warga yg ingin bertemu atau untuk sekedar berkenalan saja sulitnya luar biasa. Mungkin berbeda ceritanya jika yang datang ke kantor itu dengan membawa segepok uang atau akan mendatangkan hasil berupa uang barulah bisa berjalan mulus untuk bertemu atau berkenalan dengan kepala kantor dan pejabat struktural lainnya di kantor itu. Misalkan, seseorang yang berstatus pejabat, notaris, kades, ataupun calo tanah bawa duit barulah bisa dengan mudah menemui atau bersilaturahmi dengan kepala kantor dan pejabat struktural lainnya di kantor yang memakai seragam dinas warna coklat tersebut.

Hal ini, sungguh tak sesuai dengan predikat yang dimiliki kantor itu sebagai kantor berpredikat WBK. “Bukan cuma berbelit Belit, tapi layananannya tertutup, tidak merakyat, angkuh, dan songong. Itulah kesan yang bisa diungkapkan oleh setiap masyarakat yang ingin sekedar berkenalan dengan pejabat struktural di kantor ini,” ungkap warga ketika bertemu media ini di areal kantor itu, Rabu, lalu.

Padahal, warga yang ingin menemui kepala kantor itu sudah berjam-jam menunggu dengan mengikuti semua prosedur yang diterapkan di kantor tersebut. Apalagi, lanjutnya, jika yang ingin bersilaturahmi itu akan membawa persoalan terkait pertanahan maka tak ada cerita sekali datang selesai. Dukungan serupa juga diungkapkan wartawan senior Bang Syaiful Anwar ke media ini, pada Kamis (29/10).

Lebih jauh Bang Nelson mengatakan ruang dan layanan untuk publik saat ini di kantor BPN Lamsel sudah tidak ada lagi. “Bagusnya, kita demo aja, tu kantor tidak transparan dan bagusnya dicabut aja predikat WBK nya. Setelah kita demo, kita usir suruh aja pulang ke kampung asalnya biar belajar dulu menghargai tamu dan warga disini,” sebut Ketua Ormas Corong Lamsel Bang Karya Nelson diamini sejumlah LSM ke media ini, dengan geram. (asof)