PRINGSEWU-Pekerjaan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Pringsewu untuk memperbaiki infrastruktur di wilayah Kabupaten Pringsewu nyatanya masih bisa dikatakan belum maksimal dan masih terlihat buruk, hal tersebut dikarenakan beberapa masalah yang masih terdapat dalam melakukan pelaksanaan pekerjaannya.
Dari penyelusuran Newslampung.co dilapangan masih banyak para rekanan yang melaksanakan pekerjaannya yang diduga asal-asalan saja dan tidak mengedepankan kwalitas dari hasil pekerjaannya tersebut, selain itu masih banyak terlihat penggunaan material bangunan yang mempunyai kwalitas buruk dan diduga tidak mempunyai standar kwalitas bahan material untuk pekerjaan.
Koordinator wilayah (korwil) Marwah Aliansi Indonesia (MAI) Kabupaten Pringsewu-Pesawaran Arif Roni kepada Newslampung.co mengatakan sangat menyayangkan dengan penggunaan bahan material yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan di kabupaten Pringsewu,” Seharusnya Pihak PUPR lebih memperhatikan kwalitas material yang digunakan, jangan asal-asalan, jadi kan kwalitas pekerjaan bisa baik nanti hasilnya,” kata dia.
Ditambahkan Roni, penggunaan bahan material untuk pekerjaan harusnya lebih diperhatikan lagi mutu dan kwalitasnya,” harusnya Dinas lebih menekankan lagi spek material yang digunakan, misalnya kalau penggunaan batu harus ditekankan menggunakan batuan jenis andesitnya, jangan asal batu saja, batu kan banyak tuh hasilnya, masa iya batu putih masih diperbolehkan untuk pembangunannya, kwalitasnya kaya mana, dan sudah standar apa belum,” tambahnya.
Dikutip dari keterangan pihak Dinas PUPR Pringsewu saat dikonfirmasi Newslampung.co, pihak Dinas PUPR tidak merinci spek material yang harus digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, spek yang diberikan oleh pihak Dinas PUPR hanya berupa batu saja, sehingga walaupun pihak rekanan menggunakan batuan yang putih juga masih dibenarkan oleh pihak dinas PUPR Kabupaten Pringsewu.(Prs)