PRINGSEWU-Proyek rehabilitasi bendung way Nenep 1 Kabupaten Pringsewu diduga dikerjakan tidak sesuai standar, pasalnya material yang digunakan pihak rekanan terlihat sangat buruk sekali, seperti pemakaian batu belah untuk pemasangan batu yang menggunakan batu putih, dan bukan batu andesit hitam.
Dari pantauan Newslampung.co dilapangan, batu yang digunakan oleh pihak rekanan bukan batuan andesit hitam melainkan batuan putih, sehingga hal tersebut sangatlah disayangkan, karena kwalitas batu tersebut masih diragukan, selain itu pada saat pemasangan batu di dasar air masih terlihat menggenang yang dihawatirkan mengurangi kwalitas mortal pada pemasangan batu belah tersebut.
Kepala Bidang pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Pringsewu Wiyanto Saat dikonfirmasi Newslampung.co mengatakan dirinya akan cek lapangan untuk memastikan hal tersebut.” Saya akan cek ke lapangan dulu mas,” ucapnya.
Ditambahkan wiyatno, pemakaian batu putih di dalam pekerjaan tidaklah masalah, pasalnya dipekerjaan tidak menyebutkan spek batu belah,” tim kami sudah turun mas, kalau masalah pemakaian batu putih itu tidak masalah, karena di Pekerjaan kita hanya menyebutkan menggunakan batu belah saja, tidak menyebutkan batu belah andesit hitam, jadi itu tidak jadi masalah, mau rekanan pakai batu belah putih ataupun hitam,” terangnya.
Dari keterangan tersebut sangatlah disayangkan, pasalnya pekerjaan yang ada di Kabupaten Pringsewu ternyata tidak mengedepankan kwalitas sehingga hal tersebut seakan hanya menghamburkan uang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pringsewu saja. Perlu kita ketahui bersama pekerjaan rehabilitasi Bendung Way Nenep 1 menelan anggaran Rp. 198.043.909,32 yang dikerjakan CV. Kharisma Mandiri. (Prs)