Lima Pengurus Golkar Lamsel yang Menggaga Pembentukan PEJAL itu adalah WA (Waris AFANDI), ASOF (Ahmad Sofyan), M. Sidik, FIRLY, dan Jauhari
KALIANDA-Lima Pengurus Golkar Kabupaten Lampung Selatan Menggagas Pembentukan PEJAL (Persatuan Janda di Lampung, khususnya di Lampung Selatan). Pejal merupakan sebuah organisasi masyarakat untuk dijadikan sebagai wadah para Janda di Lampung. Melalui PEJAL ini, diharapkan akan menjadi satu satunya wadah para Janda untuk berkumpul dan berserikat di masyarakat dalam kehidupan sehari hari, sebagai tempat berkumpul para Janda di Lampung, khususnya Lampung Selatan. Juga, diharapkan untuk dapat ikut bersinergi dalam pembangunan pemerintah disegala bida ng, termasuk bidang ketertiban, hukum, dan keamanan di NKRI ini.
“Di negara kita ini, sebut saja di Lampung Selatan. Seorang Janda selalu di pandang sebelah mata, padahal banyak Janda yang hidupnya lebih sukses dan mampu menyekolahkan anak anaknya hingga perguruan tinggi. Kegigihan para janda memperjuangkan hidupnya ini yang patut dijadirkan contoh untuk dapat merubah imet jelek janda di mata masyatakat. Adanya wadah ini diharapkan menjadi tempat untuk ikut berkiprah dalam pembangunan dan meningkatkan citra janda di masyarakat,” sebut Firly, saat kunjungan media ini dikediamannya, Minggu (17/7).
Sidik dan Asof, menambahkan para Janda tak semuanya buruk tapi memang diperlukan wadah khusus untuk tempat berkumpul dan berkoordinasi, dengan membentuk organisasi para Janda. “Perlu dibentuk organisasi Persatuan Janda di Lampung (Pejal),” ucap M. Sidik. Keinginan serupa diucapkan Jauhari. Dirinya mengusulkan agar Pejal tersebut dapat benar banar bejalan, maka ketuanya harus seorang Janda yang telah atau cukup hidup sukses, misalnya Ratmi, seorang Janda di Way Galih, yang memiliki usaha karoke dan rias pengatin yang sudah berjalan baik. “Termasuk ada seorang janda yang sukses memiliki Balai Pengobatan, itu patut jadi contoh yang baik” timpal Asof.
Kesempatan itu, Kelima Pria yang tercatat sebagai Pengurus Golkar Lampung Selatan, (WA /Waris Afandi, Asof/Ahmad Sofyan, Jauhari, Firly, dan Sidik), menyatakan kesepakatan bersama dan bersedia menjadi bagian dari kepengurusan PEJAL sebagai Dewan Pembina Pejal di Lampung, khususnya Lampung Selatan. “Dewan Pembina yang sudah tercatat ini, masih dapat ditambah dan akan disesuaikan dengan jumlah bidang kegiatan yang akan kita lakukan pembinaan kedepannya,” lanjut Waris. “Untuk ketuanya, sementara ini yang paling cocok Tante Ratmi atau Tante Eren yang memiliki Balai Pengobatan,” timpal Firly, mengusulkan kepengurusan pejal agar tercatat di dalam sebuah akta pendirian Pejal di Notaris nanti. Sedangkan untuk Dewan Penasehat, lanjut, Jauhari, masih dicari orangnya, dan sementara ini dibiarkan kosong atau belum tetisi dulu. (sof)
