Matangkan RKT Daerah Tangguh Bencana, ASB dan Paluma Nusantara Rakor Bareng Pemkab Lamsel

133

KALIANDA- Untuk mematangkan dan meningkatkan rencana dan program kerja ketangguhan masyarakat di wilayah rawan bencana di Lampung Selatan (Lamsel) melalui integrasi upaya mitigasi resiko bencana sosial ekonomi dalam mekanisme dan pembangunan daerah (tangguh siap),
Paluma Nusantara dan Arbeiter-Samariter BUND (ASB) menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait Perpanjangan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2024 antara Pemkab Lampung Selatan dengan Paluma Nusantara. Dalam kegiatan itu, Ridwan dari ASB menjelaskan secara rinci ruang lingkup, mekanisme, sistim, rencana dan program kerja, target capaian kerja hingga sistim pelaporannya.

Dijelaskan Rofiqul Hidayat, Rencana Kerja Tahunan (RKT) ini mencakup kerangka waktu kerja satu tahun (1 Januari-30 November 2024) dan telah disesuaikan dengan MSP, arahan program ASB periode 2023-2025 dan rencana induk kerjasama (RIK) tahun 2019-2022, antara ASB dan Kemendagri. “Rencana kerja yang tercantum dalam RKT ini merupakan gambaran terkini kegiatan serta kesepakatan kerja ASB dengan pokja Opdis Padigala sebagai mitra implementasi serta dengan mitra donor,” jelas Pak Rofiqul Hidayat dari ASB, pada pertemuan tersebut di Aula Krakatau Pemkab Lamsel, Selasa (27-2-2024).

Menurutnya, RKT merupakan bentuk dasar m.o.u turunan RIK, dimana ASB, Kemendagri, dan Paluma bekerja bersama untuk melaksanakan kegiatan ke daerah sesuai dengan tufoksi masing-masing dengan tetap berada dalam satu bingkai saling koordinasi. “ASB senantiasa mengupayakan untuk melaksanakan kegiatan tambahan sesuai dengan kebutuhan masing masing wilayah kerja,” kata Rofiqul Hidayat, dalam pemaparan penjelasan RKT di ruangan itu. “Jika nanti, terdapat kesepakatan kerja tambahan antara ASB, donor, dan pemda maka akan diajukan amandemen terhadap RKT ini,” tutup Rofiqul Hidayat.

Hadir dalam rapat koordinasi itu, Perwakilan dari Pemkab Lamsel Staf Ahli Bupati Bid Hukum, Penerintahan, dan Pokitik, Bapak Setiawan (Kabag Organisasi Otonomi Daerah), dan pejabat lainnya , perwakilan dari Pemprov Lampung, ASB, dan Project Manager Paluma Nusantara, serta perwakilan dari perangkat pemerintah kecamatan dan desa di daerah rawan bencana Lamsel.

Sedangkan Project Manager Paluma Nusantara Ummi Azizah, pada pertemuan itu lebih menfokuskan menampilkan gambar dan vidio berbagai kegiatan di daerah rawan bencana yang melibatkan penyadang disabilitas yang telah berhasil membantu meningkatkan ekonomi keluarga dan masyarakat sekitar. Satu diantaranya, keberhasilan penguatan ekonomi masyarakat di Desa Suak, Sidomulyo Lamsel.

Dijelaskan melalui gambar dan vidio itu, bahwa di Desa Suak banyak terdapat tanaman pisang dan banyak terdapat penyandang disabilitas yang masih produktif. Kerjasama antara Paluma dan Poltek Unila berhasil mengolah hasil buah pisang di daerah itu menjadi tepung pisang. Dari hasil tepung pisang ini, selanjutnya diolah menjadi berbagai makanan olahan yang dapat dijual untuk meningkatkan pendapatan dan ekonomi keluarga dan masyarakat disana. Sedangkan tepung pisang yang dihasilkan tersebut, banyak melibatkan masyarakat disabilitas di daerah itu. Bahkan, tepung pisang hasil kerja penyandang disabilitas di daerah tersebut, telah berhasil mendapatkan penghargaan dan telah memenangkan berbagai lomba. Baik itu lomba ditingkat desa desa hingga Nasional. “Dari foto dan vidio itu, sudah jelas bahwa penyandang disabilitas di daerah rawan bencana bisa ikut dilibatkan dan ikut berperan dalam penguatan ekonomi keluarga dan masyarakat. Keberhasilan di Desa Suak inilah, yang akan ditularkan untuk penguatan ekonomi masyarakat di daerah rawan bencana lainya di Lamsel,” harap Umi Azizah. (asof).