KALIANDA- Mal Pelayanan Publik (MPP) yang baru diresmikan oleh Mentri Pemberdayaan Aparatur Negara RI, ternyata hanyalah ‘life service’ , tidak sesuai dengan semangat layanan publik. Ari warga Natar Lamsel mengaku kecewa dengan kinerja pelayanan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamsel, lantaran kinerja pelayanan publik tidak berjalan.
Dirinya mengaku sejak pertengahan bulan puasa lalu sudah mengajulan berkas persyaratan untuk pembuatan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). “Dari perizinan berkas sudah lengkap, hanya tinggal menunggu verifikasi dari Dinas PU saja, setelah itu baru lah bisa masuk ke tahap penerbitan IMB nya,” ujar petugas perizinan, ke media ini, Senin (15/5/2023).
Dirinya menyarankan agar pemohon untuk mengkonfirmasi ke Dinas PU dibagian cipta karya, agar cepat diproses ke tahap selanjutnya. Tapi sayangnya, Ari yang sudah berkali kali mencoba ke Dinas PU Cipta karya tak mendapatkan layanan tersebut. “Sudah berkali kali, ke PU bagian Cipta Karya. Tapi, disana pintu kantor selalu tertutup, seperti tidak ada aktifitas layanan publik di kantor tersebut,” ucap pria asal Natar ini, sangat kecewa dengan pelayanan di kantor itu. “Bagaimana akan memberikan layanan terbaik untuk masyarakat, jika petugasnya membatasi pelalanan ke masyarakat begitu,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Inspektorat Anton Carmana yg dijumpai media ini, menyatakan tidak ada kaitannya dengan kinerja layanan di kantor tersebut Saat ini, saya sedang di tunggu dewan, jadi lagi terburu buru, sebaiknya ajak pemohon orang Natar itu untuk nemuin saya, biar saya temukan dengan petugas PU,” tukas Anton, saat dikonfirmasikan persoalan tidak ada layanan masyarakat di kantor Cipta Karya Dinas PU tersebut, Senin (15/5/2023).
Terpisah dua wartawan Lamsel yang mengenakan seragam PWI Lamsel, semakin meyakinkan jika Dinas PU Cipta Karya, banyak menutup diri, tak membetikan layanan ke publik. “Jangankan ketemu Kadisnya, untuk ketemu kabid kabidnya saja sulit dan jarang bisa ditemui, ” ucap Samsul, wartawan asal daerah Palas ini, ke media ini, di halaman kantor DPRD Lamsel.
Dirinya menambahkan, sejak Kadis PU dilantik, sampai sekarang tidak pernah bertenu dengan pak Kadis di kantornya. “Paling sulit nemuin pak Kadis di kantornya, malah lebih mudah kalau mau bertemu bupati Lamsel. Karna sangat sulit ditemuin, maka malas ke kantor PU. Bayangkan saja, kami saja dari media sulit bertemu, apalagi masyarakat,” tambah Samsul, wartawan Lamsel yang sudah lulus UKW ini. (asof)