Lamsel- Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto menghadiri acara silaturahmi dan halal bihalal Marga Legun Kebandaran Way Urang Kalianda bersama para penyimbang adat se-Kabupaten Lampung Selatan, pada Minggu (15/5/2022).
Bertempat di Lamban Balak Marga Legun, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda Lampung Selatan, acara halal bihalal tersebut bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan saling memaafkan baik antar jajaran pemerintah daerah maupun para tokoh adat Marga Legun.
Tradisi halal bihalal yang biasanya menjadi kegiatan tahunan itu sempat dua tahun tidak terlaksana lantaran akibat adanya virus Covid-19 di Indonesia.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi tali persaudaraan, karena sudah lama tidak pernah bertemu, yaitu selama 2 tahun karena pandemi Covid_19,” ungkap Kekhiya Pikulun yang merupakan perwakilan Paksi (pihak panitia) dalam laporannya.
Dirinya menambahkan, terjalinnya silaturahmi ini sebagai wujud kebersamaan dalam menjaga kelestarian adat dan budaya khususnya Marga Legun baik dalam keadaan susah maupun senang.
“Kami seluruh keluarga Sangun Khatu Ya Bandakh II, niat dari dalam hati yang pertama rindu dengan seluruh keluarga karena kita sudah lama tidak bertemu, alhamdulilah hari ini kita bertemu di sini, duduk berhadapan susah senang bersama itulah tanda persaudaraan,” tambahnya.
Sementara pada moment kebersamaan itu, Pangeran Sangun Khatu Ya Bandakh II Rudi Setiawan, selain menjadikan momen untuk bersilaturahmi namun ia juga mengajak semua hadirin untuk bersinergi dan ikut berperan dalam mendukung program pemerintah di Lampung Selatan.
“Aturan adat sudah ada sejak dahulu, karena setelah adanya pemerintah kita semua diatur oleh aturan pemerintahan, sebelum adanya pemerintahan masyarakat ini diatur oleh adat istiadat,” ucapnya.
Rudi Setiawan juga mengajak semua yang hadir terutama Marga Legun, untuk bisa menjadi pelopor dalam kebaikan, ikut andil mengambil peran sesuai pada bidangnya masing-masing.
“Kalau pemerintah punya program vaksin atau program apapun apalagi yang baru ini program mudik, harus ikut terlibat pake-pakean simbol-simbol adatnya, buktikan bahwa masyarakat adat ikut mengambil bagian dan bangga terhadap daerahnya dan siap memajukan daerahnya,” pungkas Rudi Setiawan. (Nsy/Hy/asof).