Pemerintah Daerah Lampung Selatan Gelar Rakor Langkah Antisipasi Peningkatan Status Gunung Anak Kratau

119

KALIANDA– Erupsi terus menerus Gunung Anak Krakatau (GAK) terjadi pada Jum’at, 22 April 2022 pukul 17.48 WIB, sehingga menjadi perhatian utama bagi Pemerintah Daerah. Pasalnya terhitung sejak 24 April 2022, GAK telah berstatus Level III (siaga).
Hal inilah yang membuat, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan bersama jajaran terkait menggelar Rapat Koordinasi (rakor) mengenai Langkah Antisipasi Peningkatan Status Gunung Anak Krakatau Dari Level II (waspada) menjadi level III (siaga).
Rakor tersebut dipimpin, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, Dulkahar, yang berlangsung di Aula Rajabasa, kantor Bupati setempat, Rabu (27/4/2022).
Hadir dalam rapat, Staf Ahli Bidang Ekobang dan Kemasyarakatan Yespi Cory, Kepala Stasiun Geofisika (BMKG) Lampung Utara Anton Sugiharto, Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Anak Krakatau Lampung Selatan Andi Suardi, perwakilan forkopimda Lampung Selatan serta jajaran terkait.
Pada kesempatan itu, Kepala BMKG Lampung Utara, Anton Sugiharto mengatakan, BMKG mempunyai otoritas melakukan pengamatan tentang aktivitas tektonik GAK, sampai saat ini otoritas mengenai peringatan dini yaitu dari BMKG. Peringatan dininya apabila letusan ataupun aktivitas GAK tersebut terjadi tsunami, maka peringatan dini tsunami dikeluarkan langsung oleh BMKG.
“Untuk GAK, sampai saat ini kita masih belum bisa memasang alat didekat GAK, dikarenakan kondisi GAK dan dipulau sekitarnya tidak ada signal, sampai saat ini pula yang kita punya adalah alat pengukur tinggi muka air laut yaitu yang terdekat di Sebesi. Mudah-mudahan dalam tahun ini atau dalam beberapa bulan ini bisa terlaksana untuk pemasangan alat,” ujar Anton Sugiharto.

Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak mendekati GAK dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif dan masyarakat juga diminta agar tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggungjawab, pastikan informasi hanya bersumber dari BMKG dan BPBD setempat, pungkasnya. (Nsy/asof).