Pesisir Rajabasa Kini Tak Punya Pantai Lagi, Pedagang UMKM Banyak Gulung Tikar

162

Pesisir Rajabasa

RAJABASA- Minan Laila hanya bisa pasrah menghadapi kondisi yang tak menguntungkan dalam menjalankan usahanya. Pedagang kelapa muda yang menjajakan jualannya di pinggir jalan pesisir pantai Desa Kunjir Kecamatan Rajabasa Lamsel ini, mengungkapkan kini sudah banyak pedagang yang gulung tikar.

Ini, akibat sepinya pengunjung pantai dan sepinya warga yang melintasi jalan pesisir pantai Desa Kunjir Rajabasa Lamsel. “Dari pagi, belum ada satu pun pembili datang, padahal ini libur. Tadinya tidak seperti ini, ada ada saja pembeli yang datang. Tapi, sekarang ini, hari libur pun belum ada satu pun yang beli,” ucap minan Laila, lirih, saat berbincang dengan media ini, di hari minggu lalu, disaat menjelang waktunya solat asar.

Memang, benar kedai minan Laila berada tak jauh dari masjid tepi jalan di desa tersebut. Dirinya pun sempat menggumam, sampai kapan kondisi ini akan berakhir. “Apa iya harus berjualan usaha yang lain, ya. Tapi, apa yang harus saya jual, jika pedagang yang lainnya juga keluhannya sama???,” tanya minan Laila ke media ini. Menurut wanita paru baya ini, sebelum pantai di pesisir pantai Desa Kunjir ini dibangun tembok penahan ombak, cukup banyak warga yang melintasi jalan ini, berhenti istirahat sebentar atau sengaja berkunjung untuk liat liat pantai.

“Kalau banyak yang singgah, ada ada saja yang pesan air kelapa muda. Tapi, kini krindahan pantai tak terlihat lagi, jadinya jarang sekali warga yang melintas lihat lihat pantai,” keluhnya. Dan, kondisinya semakin parah, dan sepi akibat jalan jalannya rusak dan berdebu. “Akibat dari sepinya warga yang melintas, saat ini saja sudah sebanyak 5 kios di area ini tutup semua,” pungkasnya.

Saat ini, lanjut minan Laila, hanya bisa berharap dengan pemerintah agar jalan di pesisir pantai Rajabasa ini secepatnya diperbaiki, tidak seperti saat ini yang kondisinya rusak dan berdebu. “Saya juga berharap, daerah yang pantainya sudah dibangun tembok penahan ombak dapat dilakukan penghijauan. “Ya, setidaknya, agar daerah ini kembsli sejuk, lalu bisa ramai lagi, seperti dulu,” imbuhnya, seraya berharap agar daerah tempatnya berjualan air kelapa muda dapat kembali ramai, sehingga umkm, di desa ini dapat pulih bergairah lagi.

“Tidak seperti saat ini, umkm disini satu persatu menutup usahanya,” ujar minan laila, tampak terlihat sedih, sambil melihat setumpukkan kelapa muda yang belum ada satu pun yang terjual.

Tak jauh dari tempat minan Laila berjualan air kelapa muda, ada penjual lain yang masih bertahan. Adalah Yunizar, penjual mie ayam dan bakso yang bersebelahan dengan tempatnya minan Laila berjualan. “Ya, bang. Yang dibilang minan Laila itu benar sekali,” sahut Ynuzar, saat mendengarkan media ini berbincang santai dengan minan laila. Sambil melayani seorang pembeli yang memesan dibuatkan bakso, Yunizar berharap sama dengan yang diharapkan minan Laila.

“Ya, bener itu, bang. Satu satunya upaya supaya kembali normal, jalan yang rusak dan berdebu ini diperbaiki,” katanya. Tapi, kalau kondisi ini dibiarkan sepsrti ini, lama lama mati semua umkm di pesusir Desa Kunjir ini. “Dulu sebelum adanya bangunan penahan obak ini dan jalannya tidak rusak dan berdebu seperti saat imi, saya masih bisa angkat 2-3 karyawan. Tapi sekarang, penhasilan sedikit dan selama ini sudah ada dua karyawan yang saya liburkan, bang,” ucapnya, tampak sedih seperti minan Laila.

Tak lama berselang, perbincangan pun berhenti karena sudah terdengar suara azan tanda dimulainya solat asar. Lantas, media ini pun mengakhiri perbincangannya bersama pedangan umkm di desa itu, untuk menuju masjid yang berada tak jauh dari tempatnya minan Laila dan Yunizar berjualan di Desa Kunjir Kecamatan Rajabasa, Lamsel. (asof)