Kalianda, – Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Puskesmas Way Urang, Kalianda, Lampung Selatan inisiasi program Ayah Dukung ASI Ekslusif ( Akung Asik). Program tersebut sudah ditetapkan Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor : B/184/V.02/HK/2022 tanggal 17 Januari 2022 tentang penetapan inovasi dan pelaksanaan inovasi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan.
Kepala UPTD Puskesmas Way Urang, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan Syaiful Anwar, SKM mengatakan program Akung Asik
merupakan implementasi dari Surat Keputusan Bupati Lampung Selatan,” kata Syaiful di ruang kerjanya Kamis (05/04/22) kemaren.
Menurut Syaiful, berdasarkan Pasal 17 dan Pasal 23 Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor ; 4.1. Tahun 2020 Tentang Inovasi Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Secara global pada tahun 2018 sebanyak 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita mengalami stunting.
Sejak tahun 2018 Kabupaten Lampung Selatan menjadi Lokasi Fokus (Lokus) stunting di Indonesia dan ditetapkan melalui Badan Perencanaan Nasional (Bapenas).
“Sejak tahun 2018, ada dua desa yang menjadi lokus stunting di wilayah kerja Puskesmas Way Urang, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan yaitu desa Taman Agung dan Tajimalela”, kata Syaiful.
Syaiful menambahkan, faktor penyebab stunting pada balita salah satunya yaitu asupan makanan yang tidak seimbang, termasuk dalam pemberian ASI eksklusif.
Berdasarkan laporan data rekap bulanan ASI Ekslusif UPTD Puskesmas Way Urang, Kalianda Lampung Selatan terdapat data cakupan ASI Ekslusif sebesar 41,5% mengalami kenaikan, namun belum maksimal.
“Puskesmas Way Urang berupaya melaksanakan kegiatan penurunan stunting dengan membuat inovasi, salah satunya yaitu ayah dukung asi ekslusif,” katanya.
Sunting adalah salah satu masalah yang dialami balita di belahan dunia. Indonesia termasuk dalam negara kelima dengan jumlah balita tertinggi yang mengalami stunting
Stunting adalah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata
lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada seusianya. Stunting menjadi salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030 mengakhiri segala bentuk malnutrisi, penurunan stunting dan washing pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui serta lansia (asof)