//RC Bilang : “LS Marah Maki maki Sambil Nunjuk nunjuk Bawa bawa Nama Orang Tua, Sempat Nyekek Leher dan Menarik Baju Sampai kancing baju putus, dan Juga Pemukulan Pun Hanya Terjadi Sekali”
KALIANDA- Walau pun sudah secara resmi dilaporkan ke Polsek Penengahan Lamsel, terduga pelaku pemukulan RC warga Desa Tanjung Heran, masih duduk duduk santai dikediamannya. Begitu pula, ayahnya yang tercatat telah menjabat tiga periode di desa tersebut. Tampak, sangat santai bercengkrama dengan keluarga besarnya.
Diantaranya, sang adik terduga pelaku RC, istrinya dan keluarga lainnya. Hal ini terpantau media ini saat mengunjungi rumah apik yang tepat berada ditepi jalan utama desa tersebut, pada Senin (7-5-2025). Bahkan bukan hanya keluarganya saja, sejumlah awak media ikut bincang akrab dikediaman itu.
Meski sangat santai, kunjungan media ini disambut dengan penuh kekeluargaan dan hangat. Malahan, tak terlihat sedikit pun rasa cemas dan khawatir di keluarga itu. Padahal, di keluarga itu, anak pertama dari oknum Kades tersebut berinisial RC telah dilaporkan ke Polsek Penengahan oleh keluarga besar terduga korban inisial LS, sebagai terduga pelaku pemukulan di sebuah pesta pernikahan di desa tersebut pada Sabtu malam.
Terkait adanya laporan itu, terduga pelaku RC dengan didampingi orang tuanya memberikan klarifikasi atas peristiwa itu. Secara lugas, RC pun mulai jelaskan peristiwa yang sebenarnya terjadi. “Saat itu, lebih kurang pukul 10 malam berlangsung lagu terakhir,” sebut RC, saat mengawali ceritanya ke media ini. Lalu, ada usulan nambah satu lagi dan sudah disetujui semua petugas pesta nikah, termasuk aparat desa.
“Saat itu lah, mulai terjadi gaduh. Tiba tiba tak tau sebab, LS marah marah dan memaki maki, sambil menunjuk ke arah saya. Banyaklah, kata kata tak pantas yang disebut LS. Dan, saya mulai emosi ketika bawa bawa nama orang tua saya. Pikiran saya mulai gelap, emosi tak tentu arah. Dan, saya mulai kesal saat LS menarik baju dan mencekik leher saya sampai luka,” kata RC, sambil menunjukkan bekas luka cakar di leher RC ke media ini. “Ya, cerita itu sangat benar, bang. Sampai sampai dua kacing baju anak saya terlepas,” timpal orang tuanya yang duduk tak jauh dari posisi RC.
Sesuai cerita ini, lanjut Kades Tanjung Heran itu, sebagai seorang ayah dan seorang Kades tentunya tak terima perlakuan ini. ” Itu makanya kita laporkan peristiwa ini ke Polres Lamsel,” tandaanya, seraya sebutkan sebetulnya saya sebagai Kades tidak ingin ada saling lapor begini ke polisi. Biasanya, lanjut Kades, selalu dapat diselesaikan di tingkat desa saja. “Tapi ini, apa boleh buat karena anak saya RC, yang seharusnya jadi korban malah dilaporkan sebagai terduga pelaku. Jadi terpaksa, saya laporkan juga peristiwa yang sebenarnya,” tambah Kades tiga periode ini.
Padahal, kami dengan LS itu masih satu saudara. Tapi, entahlah mungkin karena pengaruh politik terjadi seperti ini, saling lapor polisi. “Cerita kakak saya itu benar sekali, bahkan saat itu saya ikut melerai dengan menarik kakak agar tak berlanjut yang lebih parah lagi,” sahut sang adik yang duduk berdekatan dengan RC. Dan, lanjut sang Adik, Kakak saya RC itu tidak arogan, malah selalu berpikir positif dan baik dengan semua orang.
Yang jelas, tambah RC, itu gak bener. Jika saya memukul berkali kali. Memang, saya memukul tapi hanya sekali saja. Itu pun saya lakukan karena terduga pelaku LS marah marah dan maki maki saya sambil nunjuk nunjuk ke saya. Saya emosi sekali saat bawa bawa nama ayah saya. Nah, ketika itulah, saya mulai mukul. “Cuma sekali, gak bener itu kalau berkali kali,” tegas RC, sambil perlihatkan surat laporan ke Polres dan hasil visum ke media ini.
Mengakhiri kegaduhan ini, sang Kades mengajak secara terbuka sebagai seorang Kades dan sekaligus sebagai seorang ayah, untuk dapat menyelesaikan secara baik baik dan penuh kekeluargaan dengan duduk bersama. Apalagi, semua ini konteknya masih dalam satu keluarga. “Dan, selama ini setiap persoalan di desa ini selalu kita selesaikan bersama, tapi kali ini saling buat laporan seperti ini. Namun, jika memang tak ingin duduk bersama, ya kita lihat saja hasil akhir di pengadilan nanti, kita pun siap kearah itu,” ucap Kades Tanjung Heran ini, menutup perbincangan di rumah itu.
Sebelumnya diberitakan, kesal dengan peristiwa yang dialami LS, karena telah mendapatkan perlakuan kasar dari terduga pelaku, anak tertua oknum kades di sebuah pesta nikah di Desa Tanjung Heran. Keluarga besar LS membuat laporan resmi ke Polsek Penengahan, pada Minggu (6-5-2025). Dalam laporannya, LS yang sudah di visum itu melaporkan RC. Karena, RC diduga kuat telah lakukan pemukulan dibagian wajah berkali kali hingga membuat wajah LS memar dan lebam. LS yang mengaku tak tahu menahu secara tiba tiba diserang dan dipukul RC dibagian wajah. Padahal, saat itu LS sedang duduk santai menikmati acara pesta nikah. Lalu, secara arogan RC tiba tiba memukul. Akibat itu semua, kami membuat laporan resmi ke Polsek Penengahan Lamsel. (asof)