KALIANDA – Hujan deras yang disertai angin kencang mengguyur kota Kalianda. Akibat itu, banyak rumah warga terendam air dan sejumlah pohon tumbang. Hujan deras sejak pukul 04.00 WIB, Senin (21/4) tersebut menjadi daerah kota Kalianda, alami darurat banjir. Tampak jelas dilaporkan warga, banjir terjadi di daerah Ragom Mufakat II Way Urang Kalianda, Jalur dua GOR Way Handak Kalianda, Belakang komplek perkantoran Pemkab Lamsel, kediaman Nivolin CH Desa Palembapang, cafe resto Syaiful Azumar, dan sepanjang jalan mulai dari Baleno hingga SMAN 2 Kalianda tergenang air. Terparah, banjir terjadi di Desa Merak Belantung Kalianda.
Pantauan media ini, secara menyeluruh musibah banjir yang menyebabkan Kota Kalianda alami darurat banjir disebabkan karena aliran air di sering dan gorong gorong tersumbat. Ini dikarenakan Siring dan gorong gorong tersebut banyak terdapat tumpukan sampah.
Bukan hanya warga saja yang panik akibat musibah banjir tersebut. Namun, sejumlah pejabat Lamsel juga ikut berjibaku membantu warga yang rumahnya terendam air. Diantaranya, terlihat pejabat dari kecamatan, kelurahan Way Urang, Damkar, Sat Pol PP, BPBD, dan pejabat lainnya ikut berbaur bersama sama masyarakat untuk atasi musibah banjir yang terjadi hampir disetiap sudut kota Kalianda.
Meski belum terlihat lakukan pemantau di titik yang mana, namun pejabat tinggi Lamsel secara menyeluruh telah memonitor musibah yang sedang dialami warganya tersebut.
Salah satu korban musibah banjir, Pak Komarudin Zamas menyarankan untuk secepatnya seluh elemen masyarakat dapat berjibaku membenahi selokan, Siring, dan gorong gorong agar tidak mampet lagi karna banyak tumpukan sampah. “Akibat tumpukan sampah itulah yang menyebabkan aliran air di sering dan gorong gorong mampet. Akibatnya, hujan turun airnya tak dapat mengalir dan akhirnya meluap ke badan jalan hingga memasuki dan menggenangi rumah rumah warga,” saran Pak Komar, yang rumahnya alami kebanjiran untuk kedua kalinya, berturut turut. (asof)