Soal Pungutan Setoran Proyek di Lamsel 25%, Pengakuan Kontraktor Terbelah Dua

213

KALIANDA– Soal dugaan pungutan setoran proyek Lampung Selatan hingga mencapai 25%, para kontraktor di Lamsel, terbelah. Jika sebelumnya, dikutif melalui media online ungkap.id menyebutkan seorang kontraktor berinisia S, kecewa berat lantaran Dinas PUPR Lamsel mematok setoran proyek mencapai 25%. Namun, pengakuan tiga kontraktor yang ditemui media ini malah mengaku sebaliknya tidak ada kewajiban setoran proyek hingga mencapai 25%. “Itu mah mengada ngada, bisa dibilang fitnah. Saya nggak pernah tu setoran sampe 25%, mau dapet apalagi kita jika setorannya sudah segitu besarnya. Belum lagi kualitas kerjaan kita bisa hancur, kalau setorannya sebesar itu,” ucap kontraktor yang sedang dalam tahap menyelesaikan proyeknya di daerah Palas, berinisial Dd, ketika ditemui dikediamannya, Rabu (6/9/2023).

Hari yang sama ditempat berbeda, kontraktor miliaran rupiah berinisial Tg, menyatakan hal serupa dengan kontraktor Dd. Menurut Tg, itu kontraktor yang bilang begitu, biasanya kontraktor yang kecewa gak dapat proyek di tahun ini, ujung ujungnya memfitnah PUPR dengan harapan supaya dapet perhatian, lalu dapat proyek. “Udahlah, nggak usah diladenin, entar juga diem sendiri kalau sudah dapet proyek di Lamsel,” ucap Tg, seorang kontraktor yang selalu mendapatkan proyek dengan nilai fantastis miliaran rupiah di Lamsel, setiap tahunnya.

Ucapan yang tak berbeda juga dilontarkan kontraktor berinisial Yd, saat dijumpai di komplek perkantoran pemda Lamsel, sedang mengawasi pekerjaan proyeknya. “Soal itu mah tergantung dari kitanya saja, bang. Buktinya, saya gak pernah tu nyampe segitu besarnya. Soal setoran, itu mah gimana kitanya saja,” jelas Yd, sambil duduk ditrotoar mengawasi para pekerja yang sedang mengerjakan proyek bangunan gedung yang tak jauh dari kantor Bupati Lamsel tersebut, Kamis (7/9/2023).

Terpisah, Sekretaris Daerah Pemda Lamsel, Thamrin, S Sos telah menerima laporan soal Kadis PU yang jarang berada di kantor untuk memberikan pelayanan masyarakat. “Ya, nanti kita tanyakan, ada apa kok Kadis PU nutup diri sama media,” ucap Thamrin, singkat saat dijumpai media ini di sebuah acara penyaluran bantuan insentif guru di GWK, Jumat (8/9/2923).

Sementara itu, terkait adanya kegaduhan soal setoran proyek hingga mencapai 25%, Thamrin mengaku baru mengetahuinya. “Sebaiknya, benar atau tidaknya, ditanyakan saja ke kontraktor. Kontraktor yang paling pas menjawabnya, apalagi jika ada buktinya, itu lebih bagus,” tutup Thamrin, ke media ini.

Sebagaimana diberitakan di media ini, pungutan setoran proyek di Lamsel hingga mencapai 25%, masih menjadi misteri. Ditemui media ini, Kabid Bina Marga PUPR Lamsel Adi, belum mau memberikan klarifikasi terkait pubgutan setoran priyek hingga mencapai 25% tersebut. Dengan alasan sedang terburu buru hebdak rapat, Kabid Bina Marga tak sempat memberikan jawaban pasti ke media ini.

Sementara itu dikutif melalui Ungkap. Id, seorang kontraktor berinisial S, ngoceh ngoceh kecewa ke media tersebut soal besaran setoran proyek di PUPR Lamsel hingga mencapai 25%. (asof).