BANDAR LAMPUNG – Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto bincang santai bersama Bang Aca, di Warkop Aspirasi Rakyat Lampung, Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (20-6-2020).
Acara yang berlangsung ba’da maghrib terbagi dalam tiga sessions tersebut, diawali dengan perbincangan perjalanan hidup Nanang Ermanto belasan tahun yang lalu hingga menjadi seorang Bupati.
Chairman Radar Lampung Group, H. Ardiansyah yang akrab disapa Bang Aca, begitu terkesan dengan perjalanan hidup seorang Nanang Ermanto yang belasan tahun lalu lebih dikenal sebagai “anak nakal” kini menjadi seorang Bupati dengan berbagai prestasi yang telah diraih dibawah kepemimpinannya.
Nanang menuturkan, dirinya menjadi Bupati selain merupakan Anugerah Allah SWT, juga tak lepas dari peran kedua orang tuanya yang sangat luar biasa, tidak menyerah dengan sifat, sikap dan kelakuan Nanang Ermanto sewaktu kecil.
Sempat 5 (lima) kali pindah sekolah dibangku SD, akhirnya Nanang Ermanto menyelesaikan sekolahnya jenjang SMP di Jakarta pada sekolah Khusus Anak Nakal yang merupakan sekolah binaan Dinas Sosial.
“Era-nya dulu, kalo gak nakal gak ngetop,”ujar Nanang yang membuat suasana semakin hangat.
Setelah menamatkan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jakarta, Nanang kembali ke Lampung guna melanjutkan sekolahnya ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Lebel “Sekolah Khusus Anak Nakal” sempat membuatnya sulit untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMA. Namun, Nanang tidak lantas putus asa. Baginya, untuk merubah kehidupan, sekolah merupakan keharusan. Akhirnya, dengan semangat tak putus asa, Nanang diterima dan menyelesaikan sekolahnya di SMA Tunas Harapan, Tegineneng.
“Lebel “Sekolah Khusus Anak Nakal” membuat saya kesulitan untuk melanjutkan ke SMA. Kepala Sekolah pada nolak,”ujar Nanang disertai tawa kecil.
Memasuki session kedua, bang Aca lebih mengupas pada program kerja serta kebijakan yang diambil Nanang Ermanto dalam memimpin Kabupaten Lampung Selatan.
Nanang menjelaskan, usai dirinya menerima amanah pada 2 Agustus 2018 silam sebagai Pelaksana tugas (Plt) Bupati, dirinya langsung dihadapi pada tiga persoalan besar yang terjadi di tahun yang sama.
Banjir Bandang pada April 2018 yang merusak sejumlah infrastruktur di pusat Kota Kalianda, pembenahan birokrasi pasca OTT hingga bencana tsunami pada 22 Desember 2018 akibat longsornya Anak Gunung Krakatau yang meluluh lantakkan pesisir di wilayah Kecamatan Rajabasa hingga menelan 123 korban jiwa.
“Tiga persoalan besar terjadi di Tahun 2018. Nyaris bersamaan. Banjir bandang, tsunami birokrasi hingga tsunami beneran pada 22 Desember 2018,”ujar Nanang.
Namun, lewat perjalanan hidup serta pengalamannya dalam berorganisasi, akhirnya Nanang Ermanto berhasil mengurai permasalahan satu demi satu.
Jembatan Patriot sebagai urat nadi perekonomian di kota Kalianda, akhirnya tuntas dibangun tanpa menggunkan dana APBD. Dengan kepiawaiannya, Nanang mampu menggandeng para Pelaku Usaha di Lampung Selatan untuk turut berkontribusi membangun Lampung Selatan, bukan hanya pembangunan jembatan patroit, namun di sektor lainnya juga.
Demikian halnya dengan bencana tsunami, Nanang Ermanto berhasil meyakinkan semua elemen masyarakat untuk bahu membahu menuntaskan musibah yang terjadi di penghujung Tahun 2018.
Keterlibatan elemen masyarakat, Dunia Usaha, Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, TNI, Polri serta elemen lainnya, secara perlahan dapat menuntaskan persoalan tsunami. Dan saat ini, sedang dalam proses pembangunan hunian tetap (huntap).
Lebih lanjut Nanang Ermanto menuturkan, untuk menuntaskan semua persoalan, Nanang lebih mengutamakan kebersamaan dan kegotong royongan. Dikalangan Birokrasi, Nanang membangun pola kebersamaan dan kegotong royongan. Berkali-kali dia mengingatkan jajarannya untuk menyingkirkan ego sektoral. Baginya, kebersamaan dan kegotong royongan akan mampu menuntaskan semua persoalan yang terjadi.
“Yang dirasakan setelah ada kebersamaan adalah hasil yang luar biasa. Ketegangan tidak akan menginspirasi kita untuk menciptakan inovasi,” ujar Nanang.
Termasuk yang sedang kita lakukan saat ini, dengan kebersamaan, kami dapat membangun ruang terbuka hijau di GOR Way Handak, Kalianda, dengan tidak menggunakan dana APBD. Membangun Agrowisata serta Agrowisata Edukasi di lahan sekitar 2 hektar lebih di area Rumah Dinas,” tambah Nanang.
“Saat ini, kami pun akan memanfaatkan lahan tidur milik kami untuk dikembangkan menjadi kebun pembenihan (nursery) untuk tanaman perkebunan,”tambah Nanang lagi.
Disinggung mengenai penanganan Covid-19 di Lampung Selatan, Nanang Ermanto kembali menjelaskan semangat tak kenal lelah serta kekompakan berbagai elemen merupakan kunci utama yang membuat Lampung Selatan Nol Kasus Covid-19 sejak 12 Juni hingga sekarang.
“Kami kompak. TNI, Polri, DPRD serta Forkopimda lainnya kompak. Penanganan Covid-19 dilakukan secara bersama mulai dari tim Gugus Tugas Desa hingga Tim Gugus Tugas Kabupaten,” jelas Nanang.
“Nol kasus Covid-19 sejak 12 Juni 2020 merupakan kerja keras semua pihak. Oleh karenanya, pada kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih pada tim Gugus Tugas dari mulai tingkat Dusun hingga tingkat Kabupaten,” imbuhnya.
Memasuki session ketiga atau session akhir, perbincangan lebih mengarah pada tema politik seputar Pemilihan Kepala Daerah secara serentak yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang.
Nanang menjelaskan, pengalamannya selama hampir dua tahun yang di ibaratkan menakhodai kapal yang nyaris tenggelam hingga akhirnya mampu berlabuh dengan selamat, menjadikannya modal untuk maju mengikuti kontestasi yang akan dihelat di 270 Daerah di Indonesia secara serentak pada 9 Desember 2020.
“Semoga semuanya berjalan lancar. Pesta Demokrasi tidak menjadikan perpecahan pada masyarakat Lampung Selatan,” tutup Nanang yang kemudian acara dilanjutkan dengan membubuhkan tanda tangan pada banner “Ngopi Bareng Bang Aca” yang terpasang pada dinding sebagai background bincang santai. (kmf/sof).