BAKAUHENI- Peristiwa pilu, kembali terjadi di Lampung Selatan. Kali ini, peristiwa pilu itu dialami warga Desa Bakauheni Lamsel. Warga sangat miskin yang tinggal di desa itu, Sidik tak disangka harus alami nasip yang buruk dengan terbaring di tempat tidur selama 8 bulan lamanya, tepatnya sejak bulan September 2024. Sidik yang kesehariannya bekerja membantu warga sekitar dengan menawarkan jasa sebagai pembawa acara disetiap pesta di kampungnya dan acara resmi lainnya, kini hanya bisa berharap pertolongan dari para Dermawan untuk dapatkan sebuah kursi roda saja.
Ditemani, Ketua RT setempat Haris, media ini berkunjung ke rumah Sidik. “Kami, sudah ajukan ke pemerintah. Tapi, ya itulah selalu dalam proses terus. Sedangkan permintaan kursi roda, belum juga datang. Dan, kami saat ini sudah pasrah dengan terus berharap ada seorang yang dermawan membantu Pak Sidik dapatkan Kursi Roda. Kasihan sekali, Pak. Selama 8 bulan, makan minum, buang air kecil dan besar hanya bisa dilakukan diatas tempat tidur,” kata Ketua RT Haris, saat media ini berkunjung ke rumah Sidik, pada Selasa petang (8-4-2025).
Menurut Haris, warga disini sudah banyak yang datang berkunjung. Tapi, itulah hanya untuk dapat membantu buat makan sehari hari saja. “Bahkan, pernah ada dari petugas Dinsos Lamsel yang janji mau datang berkunjung melihat kesehatan kondisi Pak Sidik. Sampai saat ini, belum juga ada yang nongol hanya baru sebatas janji saja akan berkunjung,” jelas Haris, seraya menyebutkan apa pun yang terjadi, keluarga Haris di daerah ini telah kita prioritaskan sebagai penerima bantuan. Apalagi, lanjut Harus, rumah yang menjadi tempat tinggal Pak Sidik ini masih berstatus sewa. “Kami berharap sekali, ada Dermawan yang bisa membantu Pak Sidik untuk dapatkan Kursi roda,” tambah Ketua RT Desa Bakauheni tersebut.
Ditempat sama, istrinya menceritakan awal mula suaminya alami lumpuh. Menurut wanita yang sehari harinya membuka warung soto di depan rumahnya itu, bahwa suaminya awalnya sehat sehat saja, tidak terlihat adanya penyakit. Saat itu, cerita sang istri, suaminya pulang ke rumah sehabis dapat job di tetangga desa. Sebelum Magrib pulang ke rumah, langsung masuk kamar untuk tidur istirahat. Tapi, sampai tiba waktu magrib suaminya masih saja tidur di kamar. Saat itu, saya bangunkan untuk solat. Lama tidak keluar kamar, saya masuk kamar melihat suaminya. Terkejut sekali, suami saya gak bisa berdiri tapi jalan merangkak berpegangan dinding. Saat itulah, saya tahu kondisi suami saya. “Melihat kondisi, suami saya, saat itu juga saya berteriak minta tolong ke tetangga. Dan, sejak saat itu barulah saya tahu, suami saya tak bisa berdiri lagi,” ucap Istri Sidik, tampak menahan sedih agar tak keluar air matanya. Namun, air matanya tetap saja keluar membahasi pipinya dan berkali kali diusapnya.
“Sejak itu, sudah selama 8 bulan lebih, saya seperti mengurus bayi. Sebab, makan minum buang air besar dan kecil hanya bisa dilakukan diatas kasur ini, pak,” tuturnya, sambil mengusap air matanya. Sambil memegang pundak suaminya, istri Sidik tampak melamun dan berharap seorang dermawan datang untuk membantu kebutuhan kursi roda. “Hanya itu, yang saya inginkan saat ini, sudah 8 bulan suami saya gak bisa kemana mana, hanya diatas kasur saja,” sebut Istri Sidik ke tim media yang mengunjungi rumah Sidik.
Lebih jauh, istri Sidik berkata, tadinya suami saya bukan hanya tidak bisa berjalan saja, tapi berbicara pun tak bisa. “Sudah dua bulan ini, bisa sedikit sedikit bicara, Pak. Tolonglah, kami Pak,” harap Istri Sidik. Kesempatan itu, istri Sidik pun mengungkapkan sudah beberapa kali membawa suaminya ke dokter, dengan dibantu mobil tetangga.
“Kata dokter, kolesterol dan Darah suaminya tinggi, jadi kaki dan tangan kaku dan sulit bergerak,” jelas istri Sidik lagi. Dan, lanjut Istri Sidik, karena tidak ada buaya lagi. Bahkan untuk hidup pun serba sulit, akhirnya suami saya pun pasrah berbaring diatas kasur ini saja. “Jadi, Pak bantu saya, gimana caranya bisa dapatkan Kursi roda buat suami saya, Pak. Syukur syukur, bisa buat berobat suami,” keluhnya. Dan tak tahan, melihat kondisi Sidik dan kondisi istrinya yang mengeluarkan air mata terus menerus, tim media ini akhirnya berlalu dari kediaman rumah itu. Meski begitu, sebelum meninggalkan rumah itu, tim media ini berjanji akan membantu wujudkan keinginan untuk dapatkan Kursi roda. “Ya, semoga secepatnya, ad dermawan yang akan bantu harapan ibu dan keluarga disini. Saya pastikan, dermawan itu akan segera datang dengan membawa kursi roda. Jadi, ibu bersabar, ya. Saya pastikan akan dapat bantuan sebuah kursi roda. Saya janji gak lama lama, mudah mudahan besok atau lusa sudah ada kursi rodanya,” pungkas asof, seraya berpesan agar kursi roda yang akan segera diterima itu dapat digunakan sebaik mungkin. Hari pun semakin malam, tim media ini pun minta izin untuk kembali ke kota Kalianda, tepat pukul 21.00 WIB.
Dan, pertemuan pun diakhiri dengan saling bersalaman diawali asof, diikuti Komar dan Syaiful. Terkait, banyak warga yang membutuhkan kursi roda, Komarudin Zamas (Pak Komar), meminta masyarakat dapat menghubunginya di nomor 0895417319151. “Semoga tidak kecema, kami akan segera upayakan dapat kursi roda,” sebut Pak Komar, seraya berharap, semua yang telah meminta akan gunakan bantuan kursi roda sebaik baiknya. “Siapa yang duluan meminta akan segera kami dulukan,” pungkas Mantan Anggota Dewan Tanggamus ini. (asof).