KALIANDA- Diduga terlibat dalam aksi kekerasan hingga menyebabkan seorang santri pondok pesantren Miftahul Huda 606 Desa Agom Kalianda Lamsel meninggal dunia, 11 santri ponpes setempat diangkut tim reskrim Polsek Kalianda, Munggu siang (3-3-2024).
Ke 11 santri yang diangkut tim reskrim polsek Kalianda itu, sebagian besar senior korban di pompes tersebut. “Semuanya senior yang mengajarkan ilmu beladiri kepada korban, sebut saja masih sebagai pelatihnyalah,” ungkap Pimpinan Pompes Ky. Endang Ahmad Arief MPd, saat ditemui media ini. Tapi, sayangnya, Pimpinan Pompes tersebut tidak dapat menyebutkan satu persatu identitas ke 11 santri yang dibawa tim reskrim Polsek Kalianda tersebut.
Terpisah, Kapolsek Kalianda Sugianto membenarkan ke 11 santri yang diangkut itu untuk dibawa ke Polsek Kalianda. “Mereka kita bawa untuk mempermudah melakukan peneriksaan agar penyelidikan perkara ini dapat berjalan baik. Mereka akan kita mintai keterangan,” kata Kapolsek.
Untuk diketahui, korban meninggal dunia berinisial MF (17) warga Ragom Mufakat Kalianda Lamsel. Dikabarkan, santri yang meninggal dunia itu, dikenbalikan ke pompes oleh orang tuanya Hadi Sunjaya pada Jumat (1-3-2024) dalam kondisi sehat. Di Pompes itu, korban mengikuti ujian beladiri kenaikan tingkat dari sabuk hijau ke putih. Diduga mengalami perlakukan kekerasan oleh seniornya, korban harus dilarikan ke RSUD Kalianda dan akhirnya meninggal dunia saat berada di rumah sakit. Atas tragedi itu, orang tua korban menyatakan tidak terima dan melaporkannya ke pihak kepolisian serta mengiklaskan korban untuk divisum.
Selain dewan guru setempat, ikut menyaksikan pengangkutan 11 santri untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut Kepala Desa Agom Bpk Muksin Syikur. (asof)