KALIANDA-Ini bisa jadi “akal bulus” yang diduga jadi kongkalingkong Kadis PU Lamsel Hasbi Aska, dalam menumpuk harta kekayaannya selama ini, salah satunya diduga karna perbuatan liciknya, yakni dengan meminta rekanan bekerja tampa ada proses yang benar terlebih dahulu,seperti proses lelang.
Akibat perbuatan yang menabrak aturan tersebut, pekerja proyek yang sedang lakukan pengaspalan di jalan Desa Kertosari dan rekanan proyek jalan menjadi korbannya.
Alhasil, mereka harus menghentikan proyek tersebut, dengan tidak mendapatkan bayaran hasil pekerjaan yang tidak jelas. Karena pelaksanaan proyek, tampa didahulu proses lelang terlebih dahulu. Mirisnya, pekerjaan yang tak benar itu prosesnya itu, diketahui setelah adanya sidak anggota dewan dari PKB Hamdani di lokasi proyek.
Seperti terjadi baru baru ini, anggota dewan dari fraksi PKB Hamdani saat survey lokasi pekerjaan di Desa Kertosasri Kec Tanjungsari. Terlihat jelas disebuah vidio akun tik tok di bawah ini.
Atas peristiwa pemberhentian pekerjaan itu,sudah saatnya pihak APH menyelidiki perolehan harta kekayaan yang dimiliki Hasbi Aska hingga mencapai 14,5 M. Seperti diungkapkan oleh penggiat sosial dan aktivis senior Edi Sitorus dari Jati Agung dan KoAK Herwanto SE MM dari Kalianda yang menyebutkan adanya indikasi yang tidak benar atas perolehan pejabat publik eselon 2 hingga 14,5 M.
Kedua lembaga itu mendesak APH untuk memeriksa sumber dana perolehan harta Kadis PU Lamsel hingga mencapai 14,5 M, apakah diperoleh dengan cara cara yang benar atau tidak benar?. Hingga kini, kedua lembaga itu masih kekeh, adanya indikasi perolehan harta yang sumbernya dipertanyakan tersebut. Keduanya pun tetap meminta APH untuk segera memeriksa pejabat eselon 2 yang kekayaannya capai 14,5 M melebihi harta kekayaan seorang Bupati dan Jaksa Agung RI ST Burhanudin.
Atas perolehan harta yang fantastis tersebut, sangatlah pantas jika PPATK dan APH dapat segera memeriksa sumber kekayaan sang Kadis PU Lamsel yang memasuki masa pensiun tersebut. Adalah Penggiat Sosial Edi Sitorus dari Jati Agung dan KoAK Lamsel Herwanto SE MM yang meyakini adanya indikasi tidak benar atas perolehan harta Kadis PU Lamsel Hasbi Aska.
Tapi sayang, hingga berita ini turun, media ini belum mendapatkan klarifikasi Kadis PU Lamsel Hasbi Aska terkait berita itu dan klarifikasi pelaksanaan proyek tanpa dilakukan proses lelang terlebih dahulu. (asof)