PRINGSEWU-Program TPS 3R yang terbengkalai, rupanya masih menjadi sorotan bagi masyarakat di Kabupaten Pringsewu. Kali ini, salah satu warga mengaku kecewa dengan bangunan pemerintah yang kondisinya tidak dimanfaatkan alias terbengkalai.
Warga tersebut mengaku ikut berperan andil dalam pembangunan tersebut, pasalnya dirinya telah menghibahkan tanah pribadinya yang kini sudah berdiri bangunan untuk pengelolaan sampah masyarakat. Akan tetapi, lanjut dia setelah bangunan tersebut selesai. Pengelolaan sampah tidak berjalan dan tidak sesuai dengan yang dibayangkan dirinya dan warga sekitar.
Ali Mustofa, kepada Newslampung.co Jum’at (4/8/23) mengungkapkan kekecewaannya, karena dia merasa pengorbanan dirinya dengan menghibahkan tanah tidak ada manfaatnya bagi masyarakat sekitarnya.
“Bayangan saya, dengan menghibahkan tanah ini. Dibangun gedung pengelolaan sampah, agar bermanfaat untuk masyarakat. Tapi setelah bangunan selesai kok malah sampai sekarang tidak ada aktifitas warga dalam mengelola sampah. Dan ini sangat disayangkan,”tuturnya.
Ditambahkan Ali, seharusnya sebelum membangun gedung TPS 3R, pemerintah mengkaji terlebih dahulu pemanfaatannya. Jika tidak ada aktifitas warga dalam pengelolaan sampah artinya kan sia-sia bangunan ini ada.
“Tanah itu tadinya kan tanah saya yang saya kaplingkan. Itu saya kasih 2 kapling, yang jika di uang kan ya lumayan. Saya kecewa sudah diberi hibah, tidak ada rasa terimakasih dan lagi bangunan TPS 3R tidak berfungsi,”keluhnya.
Dia berharap TPS 3R ini dapat berfungsi kembali sehingga bisa bermanfaat dan dapat memberdayakan warga sekitar dalam pengelolaan sampah. “Saya ingin pengelolaan sampah disini berjalan. Dan nantinya bisa berkesinambungan bagi masyarakat sini,”pungkasnya.(Prastiyo)
