UMUMKAN SURAT PEMECATAN KETUA DPC PDIP

332

Pesawaran – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Provinsi Lampung mengumumkan surat pemecatan Mantan Ketua DPC PDIP Kabupaten Pesawaran yang juga saat ini sebagai calon bupati Kabupaten tersebut M. Nasir.

Pemecatan itu diumumkan dalam acara Konsilidasi dan Pengarahan DPD PDIP Provinsi Lampung dalam rangka pemenangan pilkada tahun 2020, di Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Pesawaran, Desa Wiyono, Kecamatan Gedongtataan, Jum’at (25/9).

Sekretaris Daerah DPD PDIP Provinsi Lampung, Mingrum Gumay membacakan langsung SK pemecatan tersebut dihadapan ketua DPD PDIP provinsi Sudin, dan juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Pesawaran Endro S Yaman, serta seluruh pimpinan PAC di kabupaten tersebut.

Dalam SK Nomor: 50/KPTS/DPP/VIII/2020 yang ditandatangani oleh ketua umum dan juga sekretaris jenderal partai tertanggal 31 Agustus 2020 itu, tertulis bahwa DPP PDIP memberikan sanksi tegas berupa pemecatan kepada M. Nasir dari keanggotaannya sebagai kader partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.

“Jadi terhitung sejak SK ini ditetapkan, beliau (M. Nasir-red) sudah tidak diperbolehkan lagi untuk melakukan kegiatan, ataupun menduduki jabatan apapun yang mengatasnamakan PDIP,” kata Mingrum Gumay.

Dirinya juga menegaskan, bahwa M. Nasir sudah bukan lagi kader PDIP dan dilarang untuk memakai atribut partai dalam kesempatan apapun.

“Beliau bukan lagi kader PDIP, dan dilarang memakai atribut partai, dilarang melakukan kegiatan mengatasnamakan PDI Perjuangan,” tegas dia.

Sementara itu Ketua DPD PDIP Provinsi Lampung Sudin, mengatakan kepada kadernya untuk dapat tegak lurus mengikuti instruksi dari ketua umum partai.

“Kita adalah partai kader, jadi apa yang telah menjadi keputusan DPP maka wajib kita ikuti, Kolonel Marzuki adalah kader partai yang banyak membantu PDIP,” kata dia.

Ia juga menegaskan agar para kader dapat menentukan sikap, mendukung keputusan yang telah ditetapkan DPP.

“Sebagai orang Lampung kita harus dapat menentukan sikap dengan tegas, berani dalam mengambil sikap, kalau tidak cocok ya sudah keluar, mundur dari partai,” tegas Sudin.

“Yang penting apa yang diperintahkan oleh ibu Ketum harus dijalankan, siapapun yang berkianat terhadap ibu ketum keok nasipnya. Ayo berjuang bersama, jangan pernah jadi penghianat, kami PDIP tidak pernah menzolimi siapapun,” tutupnya. (*/eyi/sof)