Sebanyak 40 anak yang berasal dari keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Provinsi Lampung diterima di perguruan tinggi di sejumlah wilayah indonesia. Mayoritas di lampung, ada juga di Bengkulu dan palangkaraya Kalimantan tengah.
Hal tersebut disampaikan oleh selamet harianto selaku ketua pelaksana Gerakan Ayo Kuliah (GAK) Provinsi Lampung 2020 melalui whatsapp magrib tadi (10 / 04 / 2020) “Untuk sebagian siswa PKH lainnya sedang mempersiapkan pendaftaran melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Penerimaan Mahasiswa perluasan akses penerimaan pendidikan dan juga ujian masuk perguruan tinggi islam nageri (UMPTKIN) yang saat ini telah dibuka “pungkasnya”
Ditemui ditempat lain, Ahmad Anjas Wara selaku Pengurus Gerakan Ayo Kuliah Lampung 2020 dan ketua Gerakan Ayo Kuliah Lampung 2019 menjelaskan lebih rincian dari ke 40 siswa melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (Snmptn) Sebanyak 11 Siswa, Jalur Penelusuran Minat Dan Kemampuan Akademik Dan Bakat (PMKAB) Dan Seleksi Nasional Masuk.
Polieknik Negeri (SNMPN) Sebanyak 7 Siswa Dan Seleksi Prestasi Akademik Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SPANPTKIN) sebanyak 23 siswa, 40 siswa tersebut adalah bagian dari 164 anak PKH kelas XII yang mendaftar ltmpt waktu lalu.
“Kedepannya 40 siswa ini akan dibina dan dibimbing oleh Gerakan Ayo Kuliah Lampung agar sampai di tahap mahasiswa baru dan membantu mengupayakan penerimaan beasiswa kartu Indonesia pintar (KIP-K)” tutur Anjas
Apresiasi pun diberikan oleh Koordinator Wilayah 2 PKH lampung “Alhamdulillah sudah terjaring 40 siswa, Satuan tugas (Satgas) GAK dan SDM PKH lampung akan terus bersinergi kedepan dalam membina yang telah diterima .Kami melihat begitu antusias anak PKH ini ingin lanjut kuliah. Sehingga perlu adanya dukungan dari berbagai fihak. Baik itu sekolah, atau pihak lainnya” kata Slamet.
Saat ini 232 anak PKH Lampung telah berhasil masuk PTN/PTKIN sejak 2017-2019 melalui pembinaan Gerakan Ayo Kuliah Lampung. Dan sebagian besar adalah penerima Bidikmisi dan PMPAP Universitas Lampung. (Ahmad Anjas/wildan/sof)