Setoran Proyek PUPR Lamsel 25%, Pekerjaan Akan Hancur, Sebabnya Realisasi Anggaran Pekerjaan Hanya 41,5%,

630

KALIANDA– Terkait adanya dugaan pungutan setoran proyek PUPR Lamsel hingga mencapai 25%, seorang masyarakat Lamsel, sebut saja bernawa bunga berinisial KAF melalui sebuah group whatsupp Lampung Sai Bersatu memastikan proyek yang dikerjakan kontraktor tersebut akan hancur. Menurutnya, jika benar itu terjadi di Lampung Selatan, maka realisasi anggaran pekerjaan hanya sebesar 41,5% saja. “Sudah pasti dengan realisasi anggaran pekerjaan itu, proyek berkualitas rendah dan akan hancur,” sebut bunga, bukan nama sebenarnya, saat memberikan komentarnya disebuah group whatsupp, Jumat malam(8/9/2023).

Secara rinci, bunga menjelaskan asal usul angka 41,5% tersebut. Yakni, setoran 25 %. “Mau kerja gimana lagi. Ancur.,” tukas bunga. Dibebeekan, bunga adalah

1. Setoran 25 %
2. PPh dan PPn 11,5 %
3. Sewa perusahaan 1 %
4. Biaya operasional 4 %
5. Lain lain. 2 %
Total 43,5 %

“Maka, Sisa 56,5 %
Untuk dapat laba 15 %
Realisasi pekerjaan 41,5 %,” katanya.

Sebelumnya diberitakan di media ini, soal dugaan pungutan setoran proyek Lampung Selatan hingga mencapai 25%, para kontraktor di Lamsel, terbelah. Jika sebelumnya, dikutif melalui media online ungkap.id menyebutkan seorang kontraktor berinisia S, kecewa berat lantaran Dinas PUPR Lamsel mematok setoran proyek mencapai 25%. Namun, pengakuan dua kontraktor yang ditemui media ini malah mengaku sebaliknya tidak ada kewajiban setoran proyek hingga mencapai 25%. “Itu mah mengada ngada, bisa dibilang fitnah. Saya nggak pernah tu setoran sampe 25%, mau dapet apalagi kita jika setorannya sudah segitu besarnya. Belum lagi kualitas kerjaan kita bisa hancur, kalau setorannya sebesar itu,” ucap kontraktor yang sedang dalam tahap menyelesaikan proyeknya di daerah Palas, berinisial Dd, ketika ditemui dikediamannya, Rabu (6/9/2023).

Hari yang sama ditempat berbeda, kontraktor miliaran rupiah berinisial Tg, menyatakan hal serupa dengan kontraktor Dd. Menurut Tg, itu kontraktor yang bilang begitu, biasanya kontraktor yang kecewa gak dapat proyek di tahun ini, ujung ujungnya memfitnah PUPR dengan harapan supaya dapet perhatian, lalu dapat proyek. “Udahlah, nggak usah diladenin, entar juga diem sendiri kalau sudah dapet proyek di Lamsel,” ucap Tg, seorang kontraktor yang selalu mendapatkan proyek dengan nilai fantastis miliaran rupiah di Lamsel, setiap tahunnya.

Ucapan yang tak berbeda juga dilontarkan kontraktor berinisial Yd, saat dijumpai di komplek perkantoran pemda Lamsel, sedang mengawasi pekerjaan proyeknya. “Soal itu mah tergantung dari kitanya saja, bang. Buktinya, saya gak pernah tu nyampe segitu besarnya. Soal setoran, itu mah gimana kitanya saja,” jelas Yd, sambil duduk ditrotoar mengawasi para pekerja yang sedang mengerjakan proyek bangunan gedung yang tak jauh dari kantor Bupati Lamsel tersebut, Kamis (7/9/2023).

Terpisah, Sekretaris Daerah Pemda Lamsel, Thamrin, S Sos telah menerima laporan soal Kadis PU yang jarang berada di kantor untuk memberikan pelayanan masyarakat. “Ya, nanti kita tanyakan, ada apa kok Kadis PU nutup diri sama media,” ucap Thamrin, singkat saat dijumpai media ini di sebuah acara penyaluran bantuan insentif guru, Jumat (8/9/2023). (asof)