Dana Untuk Bangun Gedung Terbakar Belum Cukup, Kepsek MI Al-Iklas Tunda Pembangunan Gedung Hingga Tanggal 15 Bulan Ini

63

BAKAUHENI- Meski telah mendapatkan bantuan untuk pembangunan gedung sekolah yang terbakar dari PT ASDP Bakauheni sebesar 20 juta, Kepsek MI Al-Iklas Junaidi, mengaku belum bisa memulai lakukan pembangunan. “Setelah dihitung hitung, untuk bangun kembali gedung yang terbakar itu, dananya masih kurang, takutnya pembangunan berhenti di tengah jalan,” jelas Junaidi, saat ditemui media ini di ruang kepsek sementara di sekolahan tersebut, Rabu (9-10-2024).

Meski begitu, lanjut Junaidi, pihaknya masih menunggu adanya bantuan dari pihak lainnya agar kebutuhan dananya mencukupi. “Ya, saat ini sudah ada laporan masuk dari menejemen jalan tol PT HK , mau bantu juga. Tapi, itu sebatas informasi masuk saja, sedangkan bantuan dari kantor Kemenag memang belum ada,” tambahnya.

Menurut Junaidi, pihaknya sudah lakukan rapat bersama dan telah memutuskan untuk pembangunan gedung yang terbakar itu, akan mulai dilakukan pada tanggal 15 bulan ini. “Ada, tidak ada bantuan dari pihak lain, pembangunan akan kita mulai di tanggal 15 mendatang,” sebut Kepsek MI Al-Iklas ini, bersemangat.

Dibeberkannya, untuk saat ini dana yang sudah tersimpan untuk membangun gedung yang terbakar ada sebanyak 30 juta. Rinciannya, dari sumbangan ASDP Bakauheni sebanyak 20 juta dan dari sumbangan Wali Murid terkumpul 10 juta. “Sedangkan sesuai kalkulasi, untuk membangun tiga ruangan yang terbakar itu, membutuhkan dana paling sedikit 60 juta. Nanti, jika sudah tiba waktunya tidak ada yang kasih sumbangan lagi, ya terpaksa harus kita mulai pembangunannya,” tambah Junaidi, seraya menyebutkan tiga ruangan yang terbakar karena konsleting listrik itu, adalah ruangan kepala sekolah, ruangan TU, dan ruangan guru. Sedangkan peristiwa itu terjadi pada tanggal 19 Agustus 2024 lalu. Selain tiga ruang itu yang terbakar, sejumlah alat komputer, uang kas 35 juta, dan Asip pembukuan, juga ikut terbakar. Terpenting saat ini, lanjut Kepsek MI Al-Iklas Bakauheni Junaidi, bahwa kegiatan belajar siswa harus tetap berjalan. “Ini yang terpenting, kegiatan KBM harus terus berjalan,’ tutupnya. (asof).