DINAS PERUMAHAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTAKARYA PROVINSI LAMPUNG TERKESAN ACUH TERHADAP KWALITAS PEKERJAAN YANG DIKERJAKAN REKANAN.

507

PRINGSEWU- Pekerjaan yang seharusnya diperuntukan untuk mempermudah akses dan menunjang sektor perekonomian masyarakat luas nyatanya dalam pelaksanaannya masih banyak permasalah, baik itu permasalahan di dalam penunjukan rekanan maupun dalam pembangunannya.

Banyak pekerjaan yang dari awal dikerjakan terlihat asal-asalan dan diduga tidak sesuai spek yang ada, sehingga hasil dari pekerjaan tersebut sangatlah merugikan masyarakat penerima manfaat dari pembangunan tersebut, hal ini diduga karena dalam pemilihan rekanan oleh pihak Dinas terkait terkesan asal tunjuk saja, tanpa melihat apakah rekanan tersebut mempunyai integritas atau tidak.

Dari penelusuran Newslampung.co dilapangan, terlihat masih banyak rekanan yang mengerjakan pekerjaan tersebut hanya memikirkan keuntungan semata, sehingga hasil yang didapatkan sangatlah buruk dan tidak sesuai dengan anggaran yang telah digelontorkan oleh pemerintah Daerah, khususnya pemerintah Provinsi Lampung.

Contoh yang terlihat jelas yakni pekerjaan peningkatan jalan sampai dengan latasir milik Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Lampung yang terletak di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Lampung, dari awal pekerjaan sudah terlihat tidak beres, jalan yang dikerjakan masih banyak terlihat berupa tanah, tanpa adanya lapisan batuan dasar, bahkan dalam pengerjaan lapen, aspal cair yang digunakan sangatlah sedikit, sehingga sebelum hotmix digelar sudah pada amburadul dan juga masih terlihat tanahnya, sehingga dari hasil awal saja sudah dapat kita simpulkan jika kualitas pekerjaan sangatlah buruk.

Disisi lain dalam pekerjaan hotmix terlihat, hamparan hotmix sangatlah tipis sekali, bahkan batu dasarnya masih terlihat jelas, selain itu ada sebagian hotmix yang sudah digelar terlihat tidak halus dan masih terlihat seperti tidak dipadatkan dengan roller. Hal ini yang sangatlah terlihat memprihatinkan sekali.

Selain dari itu disalah satu pekerjaan yakni tepatnya di Pekon Gadingrejo Timur Kecamatan Gadingrejo, pekerjaan pengerasan jalan tersebut dikerjakan hanya dalam waktu 1 (satu) hari saja, sehingga hal tersebut menimbulkan pertanyaan apakah hasil yang didapatkan sudah maksimal.

Salah satu warga setempat saat dikonfirmasi Newslampung.co mengatakan bahwa pekerjaan tersebut hanya dilakukan dalam waktu sehari.” Ini kerjaan hanya sehari saja bang, dari mulai lapen sampai Latasir dilakukan hanya dalam waktu sehari saja, jadi mereka seperti sulap aja, yang tadinya jalan ini berupa tanah dalam sehari sudah berupa jalan hotmix,” kata dia.

Dirinya sangat kecewa dengan hasil pekerjaan tersebut, pasalnya pekerjaan tersebut kualitasnya sangatlah buruk.” Kalau pekerjaan hotmix kaya gini apa mungkin bisa bertahan lama bang, lihat saja tuh, hotmixnya tipis sekali, dan ada yang masih belum halus, ini sangatlah buruk,” kata dia

Ditambahkan dia, harusnya pihak Dinas lebih ketat lagi dalam mengawasi pekerjaan agar pekerjaan yang dihasilkan lebih maksimal dan para pemborong (rekanan) tidak asal-asalan dalam menjalankan pekerjaannya tersebut.

“Seharusnya pihak Dinas terkait lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan, masa iya pekerjaan seperti ini dibiarkan saja, ini kan hanya menghambur-hamburkan uang saja karena hasil pekerjaan ini jelek sekali,” pungkasnya.(prs)