PPKH Lampung Selatan Dapet Penghargaan

232

KALIANDA- Pendamping Program Keluarga Harapan (PPKH) Lampung Selatan menerima penghargaan dari Kementrian Sosial atas keberhasilannya melakukan graduasi mandiri.

Dari jumlah awal sebanyak 56.841 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Lampung Selatan, sebanyak 6.243 KPM PKH berhasil melakukan graduasi mandiri atau keluar dari PKH secara mandiri, karena sudah merasa sejahtera.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lampung Selatan, Dulkahar saat ditemui DBFM Radio di Aula Sebuku, Rumdin Bupati, Kalianda, Selasa (25/8/2020).

Dulkahar mengatakan, kemarin (24/8/2020) salah satu PPKH Lampung Selatan mendapatkan undangan untuk menerima penghargaan serta penyusunan petunjuk tekhnis graduasi tahun 2020.

Dia juga mengatakan bahwa angka tersebut merupakan angka graduasi tertinggi se-Provinsi Lampung, dan masuk 10 besar terbaik se-Indonesia.

“Salah satu pendamping saya (Lampung Selatan) kemrin diundang kepusat, sedang dikumpulkan, mungkin sebagai pilot project, sebagai kabupaten tertinggi, jadi mereka ingin bertanya dan belajar,” jelasnya.

Keberhasilan tersebut juga tidak luput dari peran Pemerintah Daerah, Dulkahar mengungkapkan bahwa Bupati Lampung Selatan mengeluarkan surat edaran untuk melakukan pelabelan rumah penerima PKH sejak tahun 2019 lalu, hal itu dilakukan agar penerima bantuan tersebut tepat sasaran.

Selain itu, dilakukan juga pendamping melakukan sosialisasi serta koordinasi dengan Pemerintah Desa untuk mendorong KPM yang sudah sejahtera agar melakukan graduasi mandiri.

“Kita ada pendamping yang terus melakukan pendampingan terhadap penerima PKH, baik secara ekonomi, pendidikan, kesehatan. Itu yang dilakukan,” jelasnya lebih lanjut.

Tidak hanya itu, Dilkahar menyebut bahwa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta Media juga turut memberikan kontribusi yang besar dalam proses graduasi mandiri tersebut, sebagai penyebar informasi. Sehingga memberikan kesadaran kepada masyarakat yang sudah sejahtera.

“Begitu publik gencar menyorot PKH itu, teman-teman Media dan LSM membuat penerima PKH yang sudah sejahtera menjadi malu untuk terus menerim bantuan tersebut,” ungkapnya. (db/ptm-aap/nas/sof).