KALIANDA– Luar biasa, sahabat saya, putra asli daerah Kalianda yang satu ini, patut menjadi contoh masyarakat Lampung Selatan. Kerja kerasnya tak banyak yang mengetahui, namun kerja kerasnya dari bisnis usaha yang dilakukannya sangat luas dan besar Bahkan, kini hasil produksinya menjadi pemasok utama kebutuhan Artemia di negeri ini, Indonesia. Adalah Zakaria Anwar, pemuda berpenampilan sederhana dan optimisme, yang patut di contoh masyarakat Lampung Selatan.
Zakaria Anwar yang sering disapa ‘Bang Jack’ ini mengaku bisnis usahanya saat ini bukan hanya memasok kebutuhan Artemia di wilayah Lampung Selatan saja. Namun, produksi usahanya memasok kebutuhan Artemia se-Lampung hingga ke luar Lampung.
Seperti memasok kebutuhan untuk di daerah Makasar dan daerah lainnya di Indonesia ini. Dicontohkan untuk di Makasar setiap harinya, perusahaan IANDV BIO INDONESIA itu akan mengirimkan Artemia ke daerah tersebut. “Untuk Makasar saja, kita kirim setiap harinya dengan permintaan kebutuhan 140 Trey per hari. Daerah kita pesisir ini 100% dipasok dari kita semua. Lalu, untuk Bratasena dan Rawajitu sekitar 60% kebutuhan Arthemia dipasok dari kita,” jelas Top Manager PT. Iandv Bio Indonesia, Zakaria Anwar ke media ini, Sabtu (9/4/2023).
Pria Low Profile yang berpenampilan kalem, namun tegas ini menyebutkan saat ini untuk pemasok kebutuhan Artemia di Indonesia, berasal dari perusahaan PT. Iandv bio Indonesia, tepatnya perusahaan yang berada di Pesisir Rajabasa. “Kita, satu satunya pemasok kebutuhan di Indonesia. Saat ini, sedang dalam proses pendirian cabang di daerah Jawa Tinur,” katanya.
Secara rinci, Zakaria mengatakan, setiap harinya pengiriman pakan benur alami Artemia ini, dikirim dalam bentuk pasta lewat Cargo Bandara Soekarno Hatta. “Barang yang kita kirim itu, sudah siap pakai. Jadi, memberi kemudahan bagi para petambak udang dalam melakukan usaha tambaknya,” tambah Zakaria, sambil menyebutkan bahan dasar Artemia diimpor dari daerah Rusia dan Amerika, tepatnya dari daerah Siberia.
Kesempatan itu, Zakaria menjelaskan untuk mendapatkan pakan udang yang siap pakai, dibutuhkan waktu kurang lebih 50 jam. Rinciannya, bahan impor berupa telur akan dilakukan proses penetasan terlebih dahulu dengan membutuhkan waktu 26-27 jam. Lantas, dilakukan proses pembesaran dan selanjutnya proses peking. Setelah di peking, barulah Artemia yang berbentuk pasta dengan ukuran Pl 12 dapat dikirim sesuai daerah tujuan. (Asof)