Satu Dari Tiga ASN Terduga Penipuan Tenaga Honorer Bersembunyi Tak Ingin Temui Media

794

KALIANDA– Rumah Bidan kelurahan Bumi Agung yang berinisial N, terkunci rapat saat media ini berkunjung di sebuah rumah kontrakan yang berada di kampung Beringin Bawah kelurahan Bumi Agung, Kalianda, Lampung Selatan, pada Rabu siang (12/4/2023). Meski berada di dalam rumah, bidan berinisial N tersebut tetap bersembunyi tak mau menemui media ini.

Walau pun berkali kali media ini mengetuk pintu rumah tersebut dengan penuh hormat, namun seorang bidan yang diduga terlibat dalam penipuan pengangkatan tenaga honorer tersebut tak juga mau membuka pintu rumahnya.

Tetangga terduga penipuan yang ditemui media ini mengatakan bidan berinisial N sedang berada di dalam rumah. “Saya lihat sendiri tadi ada di rumah, dan saat ini masih ada di rumah. Coba saja di ketuk lagi pintu rumahnya, dia ada di dalam rumah,” ucap tetangga terduga penipuan pengangkatan tenaga honorer Pemkab Lamsel, meyakinkan media.

Pria separuh baya, yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut mengaku tidak kaget dan heran, jika tetangganya itu sangat bermasalah dan selalu bersembunyi jika ada tamu yang ingin menemuinya. “Saya sering melihat rumah bidan itu didatangi banyak orang, dengan tujuan beragam. Kebanyakan tujuannya mau menagih hutang. Bahkan, sering ditunguin sampe larut malam tapi ibu bida itu tak juga keluar rumah. Saya juga jarang melihat orang yang datang untuk tujuan berobat, malah sepertinya tidak pernah ada orang datang untuk tujuan berobat, kebanyakan bermasalah semua,” ucap pria yang berprofesi sebagai kontraktor tersebut ke media ini.

Dirinya menyarankan seharusnya ibu bidan itu punya keberanian untuk dapat bertanggunghawab menghadapi masalahnya agar cepat selesai, sehingga tidak dicari cari orang terus. “Tidak malah bersembunyi lari dari tanggungjawabnya,” saran tetangga terduga penipuan ke media ini.

Untuk diketahui, sebelumnya diberitakan bahwa dugaan penipuan pengangkatan tenaga honorer pemkab Lampung Selatan memasuki babak baru. Terduga pelaku yang melibatkan tiga oknum ASN telah menjalani pemeriksaan oleh inspektorat pemkab Lamsrl. Ketiga oknum terduga pelaku penipuan pengangkatan tenaga honorer itu adalah, seorang bidan berstatus ASN berinisial N, bersama dua rekan lainnya berstatus ASN di Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Lamsel. Ketiganya telah menjalani pemeriksaan di Inspektorat Lampung Selatan, pada Jumat (7/4/2023) lalu. Ketiga ASN itu dipriksa pihak inspektirat, lantaran ketiganya diduga kuat telah melakukan penipuan untuk pengangkatan tenaga honorer Pemkab Lamsel. Adalah Dwi, seorang pemuda yang telah menjadi korban penipuan ketiga ASN Pemkab Lamsel tersebut.

Dalam permasalahan itu, korban penipuan telah menyerahkan uang sebanyak 25 juta kepada ketiga ASN itu agar dapat diangkat sebagai tenaga honorer Pemkab Lamsel. Uang sebesar 25 juta itu diserahkan oleh korban ke terduga pelaku penipuan pengangkatan tenaga honorer melalui dua tahap pembayaran. Yakni, tahap pertama diserahkan sebesar 15 juta dan tahap dua diserahkan uang sebesar 10 juta. Namun, hingga batas waktu yang telah dijanjikan korban penipuan tak juga diangkat sebagai tenaga honorer. Melalui kuasa hukumnya, Dwi korban penipuan, untuk menyelesaikan secara hukum atas permasalahan yang dialami korban penipuan Dwi.

Informasi yang dapat dihimpun mefia ini, aksi penipuan pengangkatan tenaga honorer pemkab Lamsel tidak hanya dialami korban Dwi saja. Namun, masih banyak korban penipuan lainnya. Hanya saja, beberapa korban penipuan lainnyabelum berani mengutarakan nasib yang dialaminya ke publik. Dikabarkan ada sebanyak 25 orang korban penipuan yang serupa dengan yang dialami korban dwi. Seperti diungkapkan pria berperawakan tinggi besar ke media ini, melalui telepon genggamnya. Dikatakan pria berinisial H ini bahwa temannya mengalami nasib serupa. “Ini seperti adanya sindikat saja, teman kami juga alami nasib yang sama. Bahkan, saat ini uang yang sudah diterima oknum ASN sedang dalam proses pengembalian ke pihak korban dengan cara dicicil dan belum selesai, masih dicicil,” jelas pria bertubuh tegab ini via whatssup ke media ini. (Asof).