KALIANDA-Mungkin saja para pembaca lebih mengetahui, bahkan pernah merasakan jika diri kita tidak pernah sekali pun tersenyum atau bahkan tertawa selama setahun lebih. Atau cobalah rasakan apa yang akan terjadi kepada diri kita dan lingkungan kita jika satu Minggu saja kita tak pernah tersenyum atau tertawa bahagia dalam hidup kita. Nah, kejaipan inilah yang terjadi ketika tim 11 media Lamsel menyerahkan satu buah kursi roda untuk atas nama Sum Fatimah (60) warga Dusun Kayu Tabu Desa Klawi Bakauheni Lampung Selatan. Nenek yang sudah lama sekali tidak pernah tersenyum atau tertawa sedikit pun, tiba tiba terjadi keajaiban saat menerima satu buah kursi roda dari tim 11 media Lamsel. “Ya Allah, liatlah nenek sekarang bisa tersenyum,” ucap cucunya yang telah memiliki satu orang anak ketika mendampingi neneknya menerima satu buah kursi roda, pada Jumat sore (10-4-2025).
Mendengar ucapan itu, tim 11 yang dimotori Komarudin Zamas dan Asof langsung melihat senyum tipis diwajah sang nenek. Ironisnya, sang nenek bukannya diam berhenti tersenyum tapi malah semakin gembira dengan senyum yang berubah menjadi tertawa. Inilah, keajaiban sebuah kursi roda yang sudah diterima sang nenek itu.
Kesempatan itu, cucu sang nenek yang berwajah cantik langsung menceritakan awal mula, neneknya bisa mengalami struk tersebut. “Saat itu, nenek mau solat subuh. Tiba tiba nenek terjatuh, tak bisa menggerakkan kaki dan tangannya. Kami, saya dan suami panik. Langsung kami gotong ke kasur untuk istirahat,” kenang putri berwajah cantik, yang memiliki nama serupa dengan wajahnya Ayu ke tim 11 media Lamsel. Dan saat ini, lanjut sang cucu, nenek hanya bisa kami gotong pindah dari tempat satu ke tempat lain. Yakni, pindah masuk dalam jika ingin masuk kamar mau tidur, maka harus digotong. “Begitu juga kalau mau pindah di kursi ruang tamu ini, juga kami gotong. Seperti inilah, sudah setahun lebih harus bolak balik gotong nenek,” pungkas cucu berwajah cantik Ayu ini.
Di ruangan yang hanya ada satu buah kursi itu, sang nenek pun langsung mencoba kursi roda pemberian kami. Berulang kali, seorang janda yang sudah lama ditinggal suaminya itu menyatakan bersyukur berulang kali dengan cara mengajak bersalaman tim kami.
Setelah proses penyerahan, sebuah kursi roda selesai, kami pun kembali terenyuh saat mengetahui sang nenek Sum Fatimah bersama cucunya tinggal bertahun tahun disebuah rumah berdindingkan geribik itu. Mirisnya lagi, ternyata rumah yang ditempati Sum Fatimah itu bukan miliknya tapi berstatus sewa. “Berhubung waktu sudah sangat sore, kami permisi dulu kembali ke Kalianda,’ ucap tim 11 media Lamsel, sambil mendoakan sang nenek agar cepat mendapatkan kesembuhan.
Untuk diketahui pembaca, agar tiba di rumahnya nenek penerima kursi roda Sum Fatimah tidaklah mudah. Terlebih dahulu, kita harus naik dan turun jalan terbukit bukit. Setelah lalui jalan naik turun tersebut, barulah kita tiba di kampung paling ujung di Desa Klawi tersebut. Tepat di sebuah halaman masjid, itulah kita bisa memarkirkan kendaraan. Lalu, kursi roda harus diangkut dengan gunakan tangan kosong menuju rumah Sum Fatimah. Di sebuah rumah berdinding geribik itu, telah menunggu pihak keluarga untuk dapatkan Kursi roda dari tim 11 media Lamsel. (asof)