Alzier: Keterlaluan, Sikat Wae, Rakyat Lagi Susah Minyak Goreng, Sinar Laut Malah Simpan Ribuan Liter

180

LAMPUNG — Keterlaluan, “sikat wae”, saat rakyat sedang susah mendapatkan minyak goreng, CV Sinar Laut malah menyimpan 345,6 ribu liter minyak goreng, ujar Alzier Dianis Thabranie.

Menurut Koordinator Lembaga Pengawasan Pembangunan Lampung (LPPL) itu, “kegagahan” CV Sinar Laut merupakan tamparan keras buat Pemprov Lampung yang sampai Mabes Polri turun ke Lampung.

Kapolri saja sampai menurunkan Tim Satgas Pangannya Mabes Polri atas kepedulianya terhadap ramainya pemberitaan masyarakat menjerit minyak goreng langka dan mahal di Lampung, kata Alzier. seperti dilangsir di laman poskoto.co.id.

Keterlaluannya, hanya alasan teknis administrasi, perusahaan sebesar CV Sinar Laut mengabaikan masyarakat yang sampai antre berjam-jam, pingsan, hanya satu liter minyak goreng di Lampung.

Menurut dia, harus ada sanksi tegas atas temuan timbunan minyak goreng milik CV Sinar Laut atau produsen minyak gorengnya yang coba-coba masih memikirkan untung banyak saat masyarakat mengalami krisis.

Para produsen minyak goreng tak boleh seenak “udelnya” memainkan pasar, harus ada kepedulian terhadap “wong cilik”. “Jangan sampai juga pemerintah seakan ‘manut wae’ dengan para pengusaha yang santai saja melihat kesulitan rakyat,” tandasnya.

Jumat lalu (18/2/2022), Gubernur Arinal Djunaidi berencana memanggil tiga perusahaan produsen atas krisis minyak goreng di Lampung. Ketiganya PT Bumi Waras, PT Sinar Laut, dan PT Domus Jaya. Distributornya, PT. Harapan Makmur, CV. Fajar Lestari, Bulog, PT. Sinar Laut, PT. Domus, PT. Fajar Laut, PT. Asia Menara Sentosa, PT. Wahana Tirtasari Lampung dan PT. Fokus.

Produksi yang dapat di capai PT BW per bulannya mencapai 400 ribu liter minyak goreng. Sementara PT Domus Jaya bisa memproduksi sekitar 350 ribu liter per bulannya. (*’asof)