KALIANDA- Tak seperti pembahasan anggaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lamsel, nampaknya kurang tertarik membahas anggaran di Dinas Pendidikan (Disdik) Lamsel. Bahkan, pembahasan anggaran Disdik Lamsel, bisa dibilang super kilat. Hanya berlangsung kurang lebih 10 menit saja. Mirisnya lagi, anggota dewan yang masuk dalam Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lamsel seperti alami penyakit masuk angin ketika sedang berlangsungnya pembahasan anggaran Disdik, pada pukul 16.40 WIB, Rabu (13-11-2024), diruang rapat anggaran dewan setempat.
Diketahui dalam rapat Banggar DPRD Lamsel, hadir Wakil Ketua 1 Merik Havit dari fraksi PDIP dan Wakil Ketua II. Beni Raharjo dari Fraksi Golkar, dan anggota dewan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lamsel. Juga hadir, Sekda Lamsel Thamrin, Kepala BPKAD Wahidin Amin, dan Kepala Bapeda Lamsel Ariyan. Rapat diawali dengan pembacaan rekomendasi komisi 3 dan 4, oleh pimpinan rapat Wakil Ketua 1 DPRD Lamsel Merik Havit SH MH. Setelah itu, dilanjutkan dengan jawaban rekomendasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Lamsel Asep Jamhur.
Dalam rapat, Asep Jamhur mengawalinya dengan perkenalkan pejabat Disdik lainnya dari mulai Sekdis Cahyadi hingga para Kabid di Disdik Lamsel, mines Kabid Sapras tidak hadir karena sakit. Menurut Kadisdik Asep Jamhur, untuk anggaran Disdik tahun anggaran 2024-2025 sebanyak 688,2 M yang terbagi dalam belanja koprasi sebanyak 580 M, terdiri dari belanja pegawai 420 M, belanja barang dan jasa 116 M, belanja hibah 44 M. Lalu, belanja modal sebanyak 107 M, yang terdiri dari modal peralatan intensif 19 M, belanja gedung dan bangunan 75 M, dan belanja modal lainnya 13 M.
Sedang terkait rekomendasi komisi 3 dan 4, Kadisdik Lamsel menjelaskan berdasarkan peraturan permendikbud tahun 2016, bahwa untuk penarikan dana komite sekolah, bukanlah pungutan tapi sumbangan yang tidak ditentukan besar dan jumlahnya. “Ini demi untuk perbaikan dan kelancaran KBM di sekolah,” katanya. Lalu, terkait siswa yang berhak mendapatkan PKH PIP siswa tidak mampu, pendataan sesuai hasil koordinasi Disdik dengan Dinsos dan pihak desa. Setelah itu, data siswa yang tidak mampu itu diuplaud dalam dapodik sekolah. Lalu, di SK kan oleh kementrian. “Jadi, yang menentukan layak tidaknya siswa yang mendapatkan PIP itu, dari pemerintah pusat,” tambah Asep, seraya menyebutkan sesuai data untuk siswa penerima PIP di Lamsel cukup banyak. “Yakni, untuk jenjang SD sebanyak 29,7 ribu dan untuk SMP 11,4 ribu, dengan jumlah seluruhnya 41.229 siswa,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut Asep, untuk kegiatan fisik di Lamsel yang akan masuk PHO, Disdik sudah berencana akan bersurat ke DPRD dan Kejaksaan. “Untuk mendampingi kami, ketika akan dilakukan serah terima. Dan, lokusnya nanti akan kami tentukan dulu,” imbuh Asep, mengakhiri jawabannya. Asep juga menyebutkan untuk dana DAK fisik usulan ada 74 M, nanti sesuai aturan baru hanya PUPR yang akan melaksanakan.
Menariknya, dari paparan Kadisdik Lamsel itu, ternyata hanya ada dua anggota Banggar saja yang berminat berkomentar. Adalah, Jenggiskan Haikal dari Demokrat yang minta jawaban tegas pihak eksekutif. “Dari dana fisik 107 M itu, saat ini dananya masih ada atau tidak,” tanya Jenggis. Merespon itu, Sekda Thamrin mengatakan dari tahun kemaren itu, dana DAK 74 M, tahun ini cuma 5 M. “Dan, untuk kegiatan fisiknya dilakukan di PUPR. Dan, kita belum tahu, dana itu dialihkan kesana atau tidak. Pergeseran ini, akibat adanya pergantian pimpinan di pusat,” jelas Sekda, diamini Kepala BPKAD Pak Wahid. Sedangkan dewan lainnya meminta pihak eksekutif untuk setiap kegiatan yang akan PHO serah terima, baik di Disdik atau pun di OPD lainnya agar dapat selalu libatkan dewan. “Ini penting karna berkaitan dengan konstituen kita,” tutupnya.
Selanjutnya, pimpinan rapat Merik Havit langsung menyatakan rapat bersama Disdik selesai. Peserta rapat Banggar langsung bubar. Kadisdik Lamsel Asep Jamhur, terpantau bergegas keluar ruangan rapat lewat pintu belakang. Ditemui media di luar gedung dewan, Kadisdik Lamsel Asep Jamhur terlihat sangat sumringah. “Ya, iyalah bahasnya cepat, tadikan lihat sendiri. Ya, sekarang sudah lega lah,” jawab Asep, sambil berlalu bergegas masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu Asep Jamhur keluar dari pintu belakang gedung dewan Lamsel. (asof)