Hadir Bersama Ribuan Umat Hindu, Bupati Nanang Akan Jadikan Upacara Ngaben Massal Sebagai Tradisi Wisata Tahunan

117

WAY PANJI– Sebanyak 206 sawa atau rohani leluhur umat Hindu yang telah meninggal dunia, akan disucikan dalam upacara Pitra Yadnya atau Ngaben Massal, yang berlangsung di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Jum’at (19/8/2022).

Upacara yang berlangsung selama 2 hari, mulai tanggal 19 Agustus hingga 20 Agustus 2022 ini berjalan sukses dan lancar. Tampak ribuan masyarakat sangat antusias mengikuti dan menyaksikan tradisi Ngaben Massal tersebut.

Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto yang hadir dalam acara pemberangkatan bade pun, sangat mengapresiasi atas terselenggaranya Upacara Ngaben Massal di Desa Bali Nuraga. Bahkan, Pemerintah Daerah mendukung penuh acara tersebut untuk menjadi daya tarik wisata di bumi khagom mufakat.

Dirinya menjelaskan, Upacara Ngaben Massal tersebut akan menjadi agenda tahunan dan dicantumkan dalam Kalender of Event Lampung Selatan. Dengan begitu, diharapkan tradisi umat sedharma dapat terus lestari di Kabupaten Lampung Selatan.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, sebagai wisata desa, acara tahunan ogoh-ogoh. Mudah-mudahan nanti Dinas Pariwisata dan seluruh jajaran bisa mengadakan acara ini setiap tahun, kita desain acara ini untuk acara tahunan, kalender tahunan, ogoh-ogoh Lampung Selatan,” ujarnya.

“Ini pun karena kebersamaan kita, karena disini protokol kesehatan sudah kita jaga, vaksin pun sudah memenuhi standar. Selama 2 tahun kita tidak bisa melaksanakan kegiatan ngaben, karena situasi sedang pandemi COVID-19. Moment ini adalah budaya, siapa lagi yang akan melestarikan ini selain kita,” terang Nanang.

Bentuk dukungan juga diberikan oleh Nanang selaku Kepala Daerah. Dirinya mengatakan, akan memperbaiki kondisi jalan di Desa Bali Nuraga yang mengalami kerusakan. Sehingga, prosesi pemberangkatan bade ke lokasi Upacara Ngaben Massal menjadi lebih mudah.

Dirinya menyebut, upacara ngaben massal itu bukan hanya diikuti oleh masyarakat setempat. Keluarga umat hindu yang berasal dari Palembang, Jambi, Bengkulu, Kerui, Tulang Bawang, Lampung Tengah dan Lampung Timur juga turut mengikuti upacara keagamaan tersebut.

Pokoknya usia mereka setelah tanggal gigi keatas, kalau belum tanggal gigi emggak. Selama 4 malam terakhir suasana disini seperti pasar, ramai sekali,” jelasnya. (ptm/asof).