Hadiri Upacara Dwijati Ida Bhawati I Made Pasti, Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto Mengajak Kebinikaan Dijadikan Kekuatan Membangun Lampung Selatan

69

BAKAUHENI -Bupati Lampung Selatan mengajak masyarakat agar kebinikaan adat istiadat di Lampung Selatan dapat dijadikan kekuatan tersendiri untuk membangun daerah ini menjadi lebih maju lagi. Maka dari itu, kebinikaan harus dimaknai sebagai anugrah yang dimiliki Lampung Selatan sebagai salah satu sumber kekayaan daerah ini untuk terwujudnya masyarakat yang makin sejahtera. Hal ini diungkapkan Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto, saat menghadiri Upacara Dwijati/Dhiksa Kesulinggihan Ida Bhawati I Made Pasti di Dusun Jagaloka, Desa Sumur, Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) Rabu Sore, (29/11/2023).

Turut hadir mendampingi Bupati Lampung Selatan,Β  Anggota Forkopimda, Anggota DPRD, Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, dan para Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Juga hadir sejumlah pejabat dari Prov. Lampung dan pihak terkait lainnya. Tampak pula hadir, camat beserta, Anggota Forkopimcam Ketapang, KUPT kecamatan Ketapang, tokoh adat, agama, masyarakat, tokoh pemuda, dan aparat desa setempat.

Dalam sambutannya, Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto mengucapkan selamat kepada Ida Bhawati I Made Pasti yang telah didhiksa, dan seluruh rangkaian upacara tersebut telah berjalan lancar.

“Selamat kepada Ida Bhawati I Made Pasti yang telah di Dhiksa, berarti bertambah lagi satu sulinggih di Kabupaten Lampung Selatan,” ungkapnya.

H. Nanang Ermanto juga mengajak kepada semua umat hindu untuk terus dapat menjaga kerukunan, kebersamaan serta keharmonisan antar umat beragama.

“Saya mengajak kepada semua umat Hindu, terutama Tokoh-Tokoh agama untuk dapat menjaga, dan menjadi pelopor kerukunan, kebersamaan serta suasana harmonis di tengah-tengah masyarakat Lampung Selatan yang sangat majemuk. Perbedaan antar umat beragama harus menjadi pengikat pemersatu bangsa sebagaimana semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu bangsa,” ungkapnya.

Dirinya berharap setelah menjadi Sulinggih, Ida Bhawati I Made Pasti harus bisa memberi tuntunan sastra agama bagi masyarakat Desa Sumur, dan masyarakat umum lainnya. “Karena Ida Bawati sebelumnya bagian dari Desa Adat Sumur, dan sekarang setelah medwijati dados sulinggih harus tetap bisa menjadi pengayom masyarakat Desa Sumur khususnya dan masyarakat lain umum lainnya,” imbuhnya.

Kesempatan itu, Bupati berpesan kepada Ida Bhawati I Made Pasti, agar setelah menjadi Sulinggih, untuk tetap membuat kesucian umat Hindu, dan kesucian kepanditaanya, “karena Pandita akan menjadi teladan pada semua umat,” tutupnya. (asof)