Ir.H. Zubeir Lubis dan H. Mustafa Bakri Ziarahi Makam Syekh Abdul Fatah di Natal

495

Newslampung.co., MADINA sumut —Bakal calon (balon) wakil bupati Mandailing Natal (Madina), Sumut Ir. H. Zubeir Lubis, Minggu sore (17/5-2020), ziarah di makam Syekh Abdul Fatah di Natal.

Pada kesempatan itu, H. Zubier Lubis yang pada Pilkada Madina 9 Desember 2020 mendatang bakal mendampingi H.M. Sofwat Nasution sebagai balon bupati didampingi Pimpinan Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru H. Mustafa Bakri Nasution.

Ikut juga dalam rombongan ziarah itu sejumlah ustad, guru Musthafawiyah Purba Baru dan tim relewan Sofwat Beir, sebutan untuk pasangan H.M. Sofwat Nasution-Ir. H. Zubeir Lubis.

Ziarah di makam Syekh Abdul Fatah merupakan salah satu rangkaian silaturrahmi dan pemberian santunan di sejumlah desa di wilayah pantai barat. 

Dalam kesempatan ini, rombongan juga melakukan kunjungan silaturrahmi terhadap sejumlah tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan pemuda.

Perjalanan silaturrahmi rombongan H. Zubeir Lubis, H. Mustafa Bakri dan rombongan untuk tahap ini berakhir di Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG). “In shaa Allah akan dilanjutkan setelah Idul Fitri,” kata Tuan Bakri, begitu H. Mustafa Bakri biasa disapa.

Siapa Syekh Abdul Fatah? Berdasarkan sumber yang didapat Beritahuta.com, ia seorang ulama besar bermarga Mardia (1765-1855) yang turut mengembangkan Islam di Natal dan wilayah Mandailing.

Ketika masih belia, Syekh Abdul Fatah tinggal di rumah Tuan Syekh Zainal Abidin untuk memperdalam ajaran Islam dan tasawuf.

Syekh Zainal Abidin sendiri adalah ulama di Barumun yang kemudian turut mengembangkan ajaran Islam di Mandailing atas permohonan Sutan Kumala Yang Dipertuan Hutasiantar di Panyabungan.

Syekh Abdul Fatah selanjutnya mengembangkan Islam bukan saja di Mandailing, tapi juga di Pantai Barat, khususnya Natal. Ulama ini memilih tempat membangun kediamannya di kawasan perbukitan kira-kira dua kilometer dari jalan raya Natal, tepatnya di Kampung Sawah (saat ini).

Banyak berpendapat Syekh Abdul Fatah-lah yang mengajarkan cara belajar membaca huruf Al Qur’an dengan gaya berlagu. Gaya itu hingga kini masih terkenal di wilayah Mandailing Natal. Yakni, alif date a, alif bawa i, alif dopen u: a-i-u. ba date ba, bab bawa bi, ba dopen bu: ba-bi-bu. Ta date ta, ta bawa ti, ta dopen tu: ta-ti-tu. Ban dua date ban, ba dua bawa bin, ban dua dopen bun: ban-bin-bun. Tan dua date tan, ta dua bawa tin, tan dua dopen tun: tan –tin-tun (Basyral Hamidi-2004). (st. Adh/sof)