Paluma Nusantara, Mitra Bentala, dan BPBD Gelar Sosialisasi SPRINT Tingkat Kabupaten di Lamsel

160

KALIANDA-Guna membangun kemitraan untuk ketangguhan masyarakat Lampung Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan bersama Paluma Nusantara Provinsi Lampung dan Mitra Bentala Bandar Lampung menggelar sosialisasi program Strengthening Partnership For Community Resilience In Indonesia And Timor Leste (SPRINT) tingkat kabupaten di Aula Krakatau Pemkab Lampung Selatan, Jumat (12-1-2024).

Kegiatan yang dibuka oleh Kalak BPBD Lamsel tersebut, dihadiri sebagai peserta sosialisasi sejumlah Kepala OPD Lamsel, Camat, Kepala Desa, dan sejumlah OKP di Lamsel. Sedangkan Kalak BPBD Lamsel, Direktur Paluma Nusantara Nanang dan tim penyulu Paluma Umi Azijah, dan Direktur Mintra Bentala Rinjani sebagai narasumber dalam sosialisasi Sprint tingkat kabupaten tersebut.

Dalam penjelasannya, Direktur Mitra Bentala Rinjani mengatakan Lamsel merupakan salah satu daerah di Indonesia yang masuk sebagai daerah rawan bencana alam. “Jadi, sangatlah penting dipahami masyarakat tindakan tindakan apa saja yang harus dilakukan ketika bencana alam terjadi di suatu daerah. Ini sebagai langkah antisipasi penguatan masyarakat sehingga tingkat kerusakan dan banyaknya korban jiwa akibat terjadinya bencana alam dapat diminimalisir ,” jelasnya, seraya menyebutkan Lamsel patut bangga karena dari berbagai daerah rawan bencana di Indonesia, hanya daerah Lamsel dan Timor Leste saja yang mendapatkan program dari pemerintah pusat ini.

Menurutnya, setiap bencana alam yang terjadi di suatu daerah, tidak akan sama tindakan penyelamatan yang harus dilakukan. “Maka, penguatan kemitraan untuk membentuk masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana alam, perlu dibentuk hingga tingkat desa. Tidak berhenti hanya cukup sampai tingkat kabupaten saja. Begitu juga, koordinasi yang cepat antara dalam mengatisi bencana alam yang terjadi wajib dipahami semua kelompok masyarakat, terutama kelompok masyarakat di desa. Sebab, banyak bencana terjadi di desa,” kata Rinjadi, sambil menyebutkan beberapa bencana alam yang banyak terjadi di Indonesia. Seperti Gempa Bumi, Banjir, Sunami, angin puting beliung, dan gunung meletus.

Sementara itu, Direktur Paluma Nusantara Nanang mengatakan berbagai tindakkan penyelamatan yang wajib dipahami itu, diantaranya masyarakat harus mengetahui jalur jalur evakuasi ketika terjadinya suatu bencana alam. “Selain jalur evakuasi, perlu diketahui pula tindakan perlindungan diri agar kita dapat selamat dari bencana alam dan perlu dipahami pula untuk kesiapan jalur dan lokasi distribusi bantuan sosial dan bantuan kesehatan masyarakat yang menjadi korban bencana alam,” kata Direktur Paluma Nusantara Nanang.

Sedangkan Umi Azizah, narasumber lainnya dari Paluma Nusantara menjelaskan untuk lakukan penanggulangan dan penanganan bencana alam disuatu daerah, tidak hanya bisa dilakukan oleh satu satuan tugas saja. Namun, perlu adanya kerjasama yang saling sinergi dan saling koordinasi antara satuan tugas, elemen masyarakat, dan pihak terkait lainnya. “Inilah pentingnya sosialisasi ini, untuk penguatan kemitraan kelompok masyarakat tangguh bencana dari mulai tingkat kabupaten hingga desa. Salah satunya, dengan membentuk kelompok kelompok ketangguhan masyarakat di setiap desa rawan becana,” jalas Umi Azijah, seraya mengatakan kelompok masyarakat tangguh pencana ini, yang bergerak cepat dalam menanggulangi bencana alam di daerahnya. “Dan, kita inginkan setiap desa di Lamsel ini, dapat segera dibentuk penguatan kemitraan kelompok masyarakat tangguh bencana,” harap Wanita paruh baya, saat mensosialisasikan program SPRINT tingkat kabupaten di Aula Krakatau Lamsel. (asof)