KALIANDA- Selesai Pilkada Lamsel, satu persatu kebohongan terorganisir mulai terendus kepermukaan. Salah satunya, muncul kabar ke redaksi, tentang keberadaan kelompok tani fiktif. Sebut saja, kelompok tani tersebut berinisial “S” di Kec. yang berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur.
Dalam kabar yang diterima redaksi media ini, dijelaskan bahwa kelompok tani fiktif itu berlangsung sudah lama. Bahkan, sering sekali mendapatkan bantuan Alsintan, pupuk, bibit, hingga anggaran penyiapan lahan hingga pamanenan. “Pekerja honorer, dan sering dapat bantuan Alsintan Pusat. Pengelolaan bantuan dilakukan pribadi, seperti Alsintan milik pribadi. Padahal itu Alsintan bantuan Pusat,” sebut Sumber media ini, seperti rilis tertulis yang diterima meja redaksi media ini, pada Sabtu (8/12/2024) .
Mirisnya, lanjut sumber media ini, para petani yang menyewa Alsintan bantuan Pusat itu harus membayar sewa yg cukup mahal. “Ini sungguh bertentangan dengan program Presiden Prabowo yang ingin sekali Pertanian Maju dan Tecapai Ketahanan Pangan dan Swasembada Pangan di NKRI ini,” keluhnya, yang ditulis bertinta hitam, dalam rilisnya ke redaksi ini.
Terkait kelompo Tani yang sudah lama beroperasi itu, berbagai elemen warga, tomas dan ormas sering kali bersuara. Hanya saja, lanjut sumber, suara mereka cepat redup dan akhirnya menghilang tertiup angin berupa lembaran rupiah. “Ini, harus disuarakan bersama agar kelompok tani fiktif itu dapat diadili sesuai hukum berlaku,” harapnya.
Sesuai informasi itu, media ini akan mencoba menelusuri kebenarannya. Bahkan, media ini akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar harapan sumber media ini dapat terwujud. Hingga berita ini diturunkan, sungguh disayangkan media ini belum berhasil mendapatkan keberadaan kelompok tani fiktif tersebut, termasuk pemiliknya. (asof)