Lampung Selatan–
Dhita Julianti (27), Wanita cantik asal Dusun 2A Desa Serdang, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan ini, merupakan salah satu wanita kuat yang patut patut menjadi contoh bagi srikandi srikandi lainya, bahwa profesi driver truck fuso tidak hanya untuk digeluti oleh kaum adam saja. Namun, kaum hawa pun bisa melakoninya.
Profesi Driver (Supir) yang sangat rentan dengan bahaya. Seperti dilangsir melalui media online bongkar post, bahwa pekerjaan yang dilakoninya itu tidak membuat surut dan ketekatan hati sosok single parent ibu dari tiga orang Putra, Syaidhina Ali, Daffan Alhafizh dan Muhammad Javass ini untuk melakoni profesi sebagai driver truck fuso lintas Jawa – Sumatera, karena niat, keberanian dan skill yang di milikinya sehingga profesi sebagai driver yang sebelumnya hanya sebatas rute Lampung-Jakarta, kini mulai menjelajahi antar Pulau, jawa-Sumatera.
Rasa malu, itu bukan masalah bagi Dhita Julianti yang kini menjadi driver truck fuso 500 termasuk fuso unit truck besar yang umumnya dikemudikan oleh kaum pria.
”Bukan tanpa alasan, saya menggeluti profesi sebagai driver, Ini semua sudah menjadi tekad saya, sekarang kan susah mencari pekerjaan, saya nggak punya ijazah, hanya punya keahlian, ya jadi Driver, ” jelas Dhita kepada Bongkar Post saat dikediamanya Minggu (18/10/2020).
Dhita mengaku, tidak merasa malu dengan profesi yang digelutinya saat ini, malah sebaliknya ia merasa bangga menjalani profesi tersebut, dengan profesi sebagai driver, dia bisa mencukupi kebutuhan ketiga buah hatinya.
“Kenapa harus malu dengan pekerjaan ini, yang penting saya bisa napkahi anak dari pekerjaan yang halal, sklill yang saya dapatkan ini langsung dari ayah saya yang juga sebagai supir Fuso lintas Sumatera – Jawa, dari kecil cita cita saya ingin seperti ayah sebagai seorang driver. Alhamdulilah sekarang terwujud sehingga bisa bermanfaat bagi keluarga saya, ” ujarnya.
Menurut Dhita, banyak sekali pengalaman yang dia dapatkan semenjak menggeluti profesi sebagai driver truk fuso lintas antar Pulau, apalagi pekerjaan ini umumnya didominasi oleh kaum pria dan sebuah pekerjaan yang sangat rentan dengan bahaya dan tindak kejahatan di jalan.
“Dari Profesi sebagai driver ini membuat diri saya menjadi sosok yang mandiri, lebih mengerti tentang kehidupan diluar sana dan mengetahui arti berjuang untuk kehidupan, begitu susahnya seorang kepala rumah tangga terutama yang berprofesi sebagai driver, berjuang berusaha untuk membahagiakan keluarganya, coba bayangkan, saat tengah malam dimana orang-orang sudah tertidur lelap dengan mimpi indah, sementara, seorang driver masih berada ditengah jalan yang setiap saat bahaya ada dihadapan, hanya dengan satu harapan bisa membahagiakan keluarganya,” keluhnya.
Saat menjalankan tugas sebagai driver, sambung Dhita, yang selalu ada dalam benaknya hanya rasa rindu kepada ketiga buah hatinya.
“Mereka adalah penyemangat dalam hidup saya, walau pekerjaan sebagai Driver sebuah pekerjaan yang sangat keras dan berbahaya tetapi itu semua tidak menjadikan tekad saya menjadi surut untuk membahagiakan ketiga buah hati saya, kadang saat tengah malam saat masih mengemudi, terlintas wajah lugu meraka sedang tertidur lelap dengan mimpi indah masa depan mereka, itu semua membuat diri saya lebih semangat, tegar dan berani melewati tantangan menjadi seirang driver,” tutur Dhita sambil tersenyum.
Dhita menambahkan, setiap pekerjaan pasti ada kendalanya, namun selama ini belum ada kendala apapun, kendalanya hanya seperti minep di pabrik, adapun perbedaan antara driver pria dan wanita, itu menurut Dhita tidak menjadi persoalan bahkan semua driver Pria selalu memberi Support dan menjaga dirinya sebatas sama sama sebagai Driver.
“Sejauh ini kendala di jalan gak ada karena sebelum berangkat kita pasti sudah cek ke adaan unit, semoga seterusnya tidak ada kendala, semoga dengan profesi yang saya geluti saat ini bisa merubah kehidupan yang lebih baik lagi untuk masa depan anak anak saya, kalau ditanya apakah saya akan seterusnya menjadi driver, jawabanya selama saya masih merasa nyaman dengan pekerjaan ini, maka saya akan tetap menjadi driver, bagi saya driver itu bukan pekerjaan yang hina terutama bagi driver wanita, yang utama adalah niatnya aja,” imbuh Dhita. (daus/asof)