BANDARLAMPUNG–Sejak Arinal terpilih jadi gubernur Lampung, Alzier rajin mengkritisi setiap kebijakan Arinal. Sampai, desas-desusnya, Alzier hendak dilaporkan atas statemennya lewat media siber maupun podcast.
Namun, kedua sahabat lama itu akhirnya saling merindukan juga. Soal tukar cincin, gambaran kedekatan hubungan lama mereka, tanpa ada batas, tak ada jaim-jaiman, jauh dari formalitas sebagai pejabat maupun tokoh politik daerah ini.
Alzier berusaha mencairkan kebekuan selama enam tahun kedua sahabat tersebut sejak pertemuan keduanya bersama Firli sebelum acara sore itu. Ketika Arinal pidato, Alzier berkomentar: hebat!
Usai acara, semuanya “cair”, lumer. Bahkan, Alzier yang berjuluk “Bahuga Jak Waylima” (ayam hutan dari Waylima, Kabupaten Pesawaran) seakan waktu berlalu cepat. Alzier mengantarkan dan melepas dengan pelukan Arimal naik kendaraan meninggalkan lokasi acara.
Kedua politikus hebat provinsi ini semakin terlihat hebat dengan mempertontonkan kebesaran jika dan berkahnya silaturahmi di bulan Ramadan 1443 H. Masyarakat Lampung ikut “adem” melihat keduanya
Mantap, pemimpin-pemimpi Lampung dua jempol,” ujar seorang pejabat Diakominfotik Lampung lewat whatsapp, Sabtu malam.(23/4/2022). Orang dekat Alzier pun ikut gembira cairnya hubungan kawan “lamo” itu.
Ketika saya konfirmasi “rujuk” keduanya, Alzier malah mengajak warga Lampung mendukung pembangunan yang tengah dilakukan Arinal. “Kita semua, rakyat Lampung, harus saling bahu membahu, dukung langkah-langkah Gubernur Arinal Junaidi,” katanya.
Keduanya “pisah ranjang” karena politik. Dalam politik, ada adagium populer yang mengatakan bahwa “tidak ada teman dan musuh yang abadi. Yang ada hanya kepentingan yang sama’. Pesan terakhir Alzier, kedepanya, jangan ado pilih kasih yuuu…!.”
Nah, terjawab sedikit, ada kecemburuan, tapi hanya mereka berdua yang tahu disaksikan pihak ketiga: batu cincin. (*/asof)